Ali bin Abi Thalib Diludahi Musuh saat Perang, Lalu Apa yang Terjadi?

N Zaid - Sirah Nabawiyah 05/09/2022
Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Oase.id - Para sahabat Nabi ﷺ merupakan orang-orang yang semangat dalam menjalankan ibadah, dan melakukan amalnya hanya untuk meraih ridho Allah subhanahu wa ta'ala. Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu misalnya. Ia tidak jadi membunuh musuh karena takut ia mengayunkan pedangnya bukan karena Allah, melainkan hanya melayani hawa nafsunya. 

Dikisahkan ketika perang Khandaq, Sayyidina Ali bin Abi Thalib bertarung dengan musuhnya dan dapat membuat lawannya itu terpojok sehingga Ali dapat dengan mudah menghabisinya. 

Pertempuran Khandaq, yang juga dikenali sebagai Pertempuran Al-Ahzab atau Pengepungan Madinah, terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada tahun 627 Masehi.

Ketika Ali ingin mengeksekusinya, sang musuh meludahi wajahnya. Respons tak terduga dari musuh yang sudah siap menjemput ajal dengan sekali tebasan itu, Ali sempat tersentak. Emosinya pun mendidih. Namun, ia justru meninggalkan musuhnya itu. Padahal baru saja dia bertarung dengan sengit dengan orang di hadapannya yang sudah tidak berdaya tersebut. Musuhnya itu pun kebingungan dan bertanya pada Ali.

“Wahai Ali, kenapa engkau tak jadi memenggal leherku?” tanya orang itu.

“Saat aku berhasil merobohkanmu, aku berniat mengalahkanmu untuk membela agama Allah. Namun, saat kau meludahiku, jiwaku telah dipenuhi amarah, niatku berubah menjadi menuruti emosi dan nafsu. Dan aku tak mau menuruti hawa nafsuku, apalagi membunuh karena nafsu,” jawab Ali. 


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus