Lakukan Ini Sebagai Benteng Terkuat dari Gangguan Jin dan Syaitan

N Zaid - Doa Mengusir Setan dan Jin 13/11/2025
Cara agar tidak didekati setan atau jin. Ilustrasi: Pixabay
Cara agar tidak didekati setan atau jin. Ilustrasi: Pixabay

Oase.id - Dalam kehidupan seorang Muslim, ancaman gangguan syaitan—baik dari kalangan manusia maupun jin—adalah sesuatu yang nyata. Karena itu, agama mengajarkan perlindungan yang sangat kuat melalui dzikir. Syaikh Abdul Karim bin Abdillah Al-Khudhair menegaskan bahwa dzikir bukan sekadar bacaan lisan, tetapi benteng kokoh yang menjaga hati, rumah, dan kehidupan seorang hamba.

Allah bahkan memerintahkan: “Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak mengetahui.” Ayat ini mengisyaratkan betapa pentingnya dzikir dan ilmu yang menyertainya. Ia adalah penjaga yang tak terlihat namun bekerja dengan sangat nyata.

Dzikir yang Ringan, Perlindungan yang Besar

Syaikh Al-Khudhair menceritakan kisah seorang pemuda yang mengalami gangguan jin. Pemuda itu kemasukan karena pada suatu malam ia tidak membaca dzikir pelindung. Ketika diruqyah, jin yang masuk itu mengaku bahwa selama sang pemuda membaca Ayat Kursi, ia tidak dapat mendekatinya. Namun saat tiba waktunya dan pemuda itu lalai dari bacaan tersebut, jin itu pun masuk ke tubuhnya.

Kisah ini menunjukkan bahwa dzikir bukan ritual kosong. Ada pengaruh besar di baliknya, dan perlindungannya sangat nyata meskipun dibacakan hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Ayat Kursi, terutama, adalah salah satu penjagaan terkuat yang diajarkan Rasulullah ﷺ.

Sayangnya, sebagaimana ditekankan Syaikh, banyak orang menganggap sepele bacaan dzikir karena terlihat mudah. Padahal inilah hikmahnya: Allah memberikan perlindungan besar melalui amalan yang ringan dan tidak memberatkan.

Tak Hanya Menjaga Diri Sendiri

Syaikh Al-Khudhair mengingatkan bahwa menjaga dzikir bukan hanya untuk diri pribadi. Seorang Muslim juga bertanggung jawab untuk mengajarkan dzikir kepada orang-orang terdekatnya. Keluarga, anak-anak, mereka yang berada dalam tanggung jawab kita, bahkan teman dan saudara Muslim yang kita beri nasihat—semuanya perlu dibekali benteng yang sama.

Mengajarkan dzikir berarti memberikan perlindungan. Dengan membiasakannya, kita memberi tameng bagi mereka dari berbagai gangguan yang tidak tampak oleh mata.

Menghidupkan Dzikir sebagai Gaya Hidup Muslim

Dzikir pagi dan petang, bacaan sebelum tidur, doa setelah shalat, serta dzikir-dzikir perlindung lainnya adalah bagian dari warisan agung yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ. Jika kebiasaan ini dihidupkan, seorang Muslim akan merasakan ketenangan hati sekaligus penjagaan yang terus-menerus dari Allah.

Syaikh menutup nasihatnya dengan seruan agar seorang Muslim benar-benar menjaga dzikir, baik untuk dirinya maupun bagi mereka yang berada di bawah tanggung jawabnya. Dzikir yang dijaga akan menjaga kita kembali. Hati yang mengingat Allah adalah hati yang terpelihara.

 


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus