Apakah Jin Bisa Membunuh Manusia Menurut Hadits dan Al-Qur'an?
Oase.id - Dalam ajaran Islam, jin adalah makhluk yang diciptakan Allah dari api tanpa asap, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an. Mereka, seperti manusia, diberi kebebasan memilih antara kebaikan dan keburukan. Beberapa dari mereka adalah jin yang beriman, sementara yang lain adalah jin kafir atau setan. Pertanyaan tentang apakah jin bisa membunuh manusia sering kali muncul dalam berbagai diskusi keagamaan. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu merujuk pada hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hubungan antara jin dan manusia.
Penciptaan Jin dalam Al-Qur'an
Allah SWT menciptakan jin dari api dan menjadikan mereka makhluk yang tidak terlihat oleh manusia. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
(QS. Al-Hijr: 27)
Dan juga:
"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap."
(QS. Ar-Rahman: 15)
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa jin adalah makhluk yang memiliki sifat fisik berbeda dari manusia. Mereka hidup dalam dimensi yang tidak kasat mata, dan meskipun manusia tidak bisa melihat mereka, jin dapat melihat manusia.
Jin dan Kemampuannya dalam Memengaruhi Manusia
Islam mengajarkan bahwa jin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi manusia, termasuk menggoda dan menyesatkan mereka. Namun, terkait kemampuan jin untuk membunuh manusia secara langsung, Al-Qur'an dan hadits tidak secara eksplisit menyatakan bahwa jin memiliki kekuatan untuk melakukan hal tersebut secara fisik. Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa jin dapat mengganggu atau menakut-nakuti manusia, tetapi kekuatan mereka terbatas.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya."(QS. An-Nahl: 99)
Ayat ini menegaskan bahwa jin atau setan tidak memiliki kekuasaan atau kendali atas orang-orang yang beriman dan berserah diri kepada Allah. Mereka hanya bisa menggoda dan menyesatkan, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memaksa atau membunuh manusia.
Jin Menyebabkan Gangguan, Bukan Membunuh
Terdapat beberapa hadits yang membahas tentang jin yang mengganggu manusia. Salah satu hadits terkenal adalah kisah jin yang mencoba mengganggu Rasulullah ﷺ saat beliau sedang shalat:
"Suatu ketika Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat, tiba-tiba datanglah setan yang hendak mengganggu shalat beliau, lalu beliau menangkap setan itu dan mencekiknya hingga merasakan dinginnya lidah setan itu di tangannya."
(HR. Bukhari, no. 3281)
Dalam hadits ini, kita melihat bahwa setan dapat mengganggu, namun Rasulullah ﷺ memiliki kemampuan untuk mengusir dan mengendalikan gangguan tersebut dengan izin Allah.
Dikutip dari Almanhaj, Di antara kezhaliman jin terhadap manusia ialah jin menggulat manusia dan menghempaskannya serta membiarkannya terguncang hingga pingsan. Adakalanya jin menggiringnya kepada perkara yang membuat kebinasaannya seperti melemparkannya dalam lobang, air yang membuatnya tenggelam, atau api yang membakarnya. Artinya jin tidak langsung mencelakai, namun menggiring orang berada dalam situasi berbahaya bagi nyawanya.
Allah menyerupakan pemakan riba, ketika mereka bangkit dari kubur mereka, dengan orang yang terkena penyakit gila karena kerasukan setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala.
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila” [Al-Baqarah/2 : 275]
Ibnu Jarir berkata, “Setanlah yang merasukinya lalu mebuatnya menjadi gila”. Ibnu Katsir berkata, “Tidak lain seperti orang yang terkena penyakit gila ketika gila dan setan merasukinya”. Al-Baghawi berkata, “Setan merasukinya, yakni membuatnya menjadi gila”. Artinya, orang yang makan riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat seperti orang gila (karena kerasukan setan)”.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya, dari Ya’la bin Murrah Radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang perempuan datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa anaknya yang kerasukan jin. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (kepada jin yang berada dalam tubuh anak itu).
‘Keluarlah, wahai musuh Allah. Aku adalah Rasulullah”
Lalu, kata perawi, anak itu sembuh, lantas ibunya menghadiahkan kepada Nabi dua ekor domba dan keju serta minyak samin.
Kisah-Kisah Jin dalam Riwayat Sahabat Nabi
Ada beberapa riwayat yang menceritakan tentang sahabat Nabi yang berinteraksi dengan jin. Salah satu kisah terkenal adalah tentang Abu Hurairah yang menjaga baitul mal (tempat penyimpanan zakat) dan menangkap jin yang mencoba mencuri makanan:
"Suatu ketika Rasulullah ﷺ menugaskan Abu Hurairah menjaga baitul mal. Jin yang berupa manusia datang mencuri makanan. Abu Hurairah menangkapnya, namun jin tersebut berkata: 'Lepaskan aku! Aku tidak akan mencuri lagi.' Tapi, dia kembali mencuri pada malam berikutnya, dan Abu Hurairah kembali menangkapnya. Pada akhirnya, jin itu mengajarkan Abu Hurairah tentang ayat kursi sebagai perlindungan dari gangguan setan."
(HR. Bukhari, no. 2311)
Dalam kisah ini, jin berusaha mencuri, tetapi tidak menunjukkan kemampuan membunuh atau mencelakai Abu Hurairah secara fisik. Hal ini menunjukkan bahwa jin mungkin mencoba untuk menyesatkan atau mencuri, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk membunuh manusia secara langsung.
Dalil Hadits Perlindungan dari Jin
Islam mengajarkan agar manusia selalu berlindung kepada Allah dari gangguan jin. Nabi Muhammad ﷺ memberikan banyak petunjuk mengenai doa-doa dan perlindungan dari gangguan jin, antara lain:
Membaca Ayat Kursi: Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa membaca Ayat Kursi akan melindungi seseorang dari gangguan jin hingga pagi hari.
"Barangsiapa membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka dia akan selalu dijaga oleh Allah dan setan tidak akan mendekatinya hingga pagi."
(HR. Bukhari, no. 2311)
Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas: Rasulullah ﷺ juga menganjurkan membaca tiga surat terakhir dalam Al-Qur'an sebagai perlindungan dari gangguan jin dan setan.
"Rasulullah ﷺ membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas setiap malam untuk memohon perlindungan dari gangguan makhluk halus."
Doa Perlindungan: Sebelum memasuki tempat-tempat yang dianggap rawan gangguan jin, Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut:
"Bismillahi tawaqqaltu 'alallah, laa haula wa laa quwwata illa billah."
(Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
(ACF)