Perjalanan Panjang Penuh Harapan: Kisah Jemaah Haji Filipina 2025

N Zaid - Haji 19/05/2025
Foto: Arabnews
Foto: Arabnews

Oase.id - Bagi ribuan umat Muslim di Filipina, ibadah haji bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga sebuah perjalanan hidup yang ditempuh dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Tahun ini, sebanyak 5.000 jemaah haji Filipina akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunaikan rukun Islam kelima setelah penantian bertahun-tahun.

Salah satu kisah menyentuh datang dari pasangan petani asal Lanao del Norte, Marion Gandawali dan istrinya. Selama empat dekade mereka menabung dari hasil bertani jagung dan kelapa demi bisa berangkat ke Tanah Suci. 

“Kami menunggu selama 40 tahun… Apa pun yang kami hasilkan, kami sisihkan untuk haji. Dan sekarang, impian kami menjadi kenyataan,” ujar Gandawali dengan mata berbinar.

Cerita serupa juga datang dari Sahawi Mua, seorang jemaah dari Marawi, Mindanao. Ia telah mempersiapkan dirinya selama hampir 10 tahun, bukan hanya dari segi finansial, tetapi juga kesehatan fisik dan mental. 

“Dengan izin Allah, saya siap lahir dan batin. Ini adalah momen yang saya siapkan sepanjang hidup saya,” tuturnya kepada Arab News.

Keberangkatan gelombang pertama jemaah haji Filipina berlangsung pada Senin, dengan upacara pelepasan di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila. Duta Besar Arab Saudi untuk Filipina, Faisal bin Ibrahim Al-Ghamdi, turut hadir dan menyampaikan pesan hangat serta doa kepada para jemaah. 
“Saya berdoa agar haji Anda diterima dan menjadi pengalaman spiritual yang memperkaya jiwa,” ucapnya sebelum para jemaah menaiki pesawat Saudia yang membawa mereka ke Madinah.

Arab Saudi, melalui koordinasi dengan berbagai otoritas, menyatakan bahwa semua persiapan penyambutan jemaah telah diselesaikan secara menyeluruh. Kerajaan memastikan pelayanan terbaik demi menjadikan pengalaman ibadah haji tahun ini aman, nyaman, dan memuaskan secara spiritual.

Filipina sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduk Katolik, namun sekitar 10 persen dari 110 juta warganya adalah Muslim. Komunitas Muslim Filipina umumnya berdomisili di wilayah selatan seperti Mindanao, kepulauan Sulu, serta sebagian Palawan.

Ketua Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), Sabuddin Abdurahim, menyampaikan harapannya agar jemaah dapat meraih manfaat spiritual yang mendalam dari ibadah haji.

“Perjalanan ini bukan sekadar fisik, tapi juga penyucian jiwa. Ini adalah momen memperbarui komitmen hidup untuk lebih penuh kasih, rendah hati, dan bermakna,” ucapnya dalam sambutan resmi pelepasan.

Penerbangan khusus terakhir dari Filipina ke Arab Saudi dijadwalkan berangkat pada 29 Mei, sementara puncak ibadah haji diperkirakan berlangsung pada 4 Juni. Para jemaah yang diberangkatkan kini tengah bersiap memulai ritual spiritual yang menjadi dambaan setiap Muslim di seluruh dunia.
 


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus