Ketika Mahya Menghiasi Masjid Ulu di Türkiye
Oase.id - Dalam tradisi abadi sejak berabad-abad yang lalu, mahya "Akhlak yang baik membawa ke surga" kini menghiasi menara Masjid Ulu yang bersejarah di barat laut Bursa. Tulisan lampu itu memancarkan cahaya cemerlang di atas pemandangan kota selama bulan suci Ramadhan.
Mahya, sebuah bentuk seni Islam tradisional Turki yang rumit, melibatkan penggantungan pesan-pesan bercahaya di antara menara masjid sebagai simbol penghormatan dan pengabdian selama Ramadhan. Pesan-pesan ini, dibuat dari lampu yang disusun untuk menguraikan kata-kata atau frasa dari kitab suci Islam, doa atau pesan perdamaian dan solidaritas, berfungsi sebagai mercusuar pencerahan spiritual bagi jamaah dan orang yang lewat.
Bermula pada tahun 1619 dengan Masjid Biru pada masa pemerintahan Sultan Ahmet I di Kekaisaran Ottoman, tradisi mahya telah bertahan selama berabad-abad, menghiasi masjid-masjid di seluruh Türkiye setiap Ramadhan dengan cahayanya yang mempesona.
Di bawah bimbingan terampil Kahraman Yıldız, murid master mahya terakhir Kekaisaran Ottoman, Hacı Ali Ceyhan, tim yang berdedikasi menyiapkan lampu mahya di lokakarya Direktorat Jenderal Yayasan di Istanbul sebelum menghiasi Masjid Ulu yang bersejarah.
Tahun ini, tema 'Ramadhan dan Kesadaran Akhirat' ditetapkan oleh Kepresidenan Urusan Agama (Diyanet).(dailysabah)
(ACF)