Oase.id - Arab Saudi berencana untuk meningkatkan penggunaan teknologinya dengan menggunakan kamera AI pintar untuk mendeteksi jamaah haji yang tidak terdaftar. Upaya ini diambil setelah beberapa kematian selama ibadah haji baru-baru ini karena cuaca panas yang ekstrem.

Kementerian Haji akan bermitra dengan perusahaan teknologi informasi untuk menciptakan sistem canggih. Sistem ini akan mengidentifikasi jamaah haji saat tiba, melacak keberangkatan mereka di bus, dan memantau kedatangan mereka ke tempat tinggal di Mekkah dan tempat-tempat suci lainnya.

Pengaturan ini juga akan menyusun daftar elektronik keberangkatan dan tempat tinggal dengan memasang kamera pintar dan solusi teknologi lainnya.

Teknologi ini akan memudahkan komunikasi dengan para jamaah dan menyediakan akses mudah ke data mereka. Kementerian tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa teknik-teknik baru tersebut ramah pengguna, mudah dioperasikan, dan kompatibel dengan sistem lain sambil mengandalkan teknologi yang andal.

Jaringan yang direncanakan akan mencakup pintu masuk dan keluar Mekkah, tempat-tempat suci lainnya, pos pemeriksaan, titik akses ke dua masjid suci di Mekkah dan Madinah, area parkir bus, bandara King Abdulaziz di Jeddah, dan bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz di Madinah – pusat-pusat utama bagi para jamaah haji internasional.

Pada haji baru-baru ini pada bulan Juni, lebih dari 1.300 jamaah haji yang tidak memiliki dokumen meninggal karena perjalanan panjang di bawah terik matahari. Pihak berwenang Saudi telah menekankan perlunya visa haji untuk berziarah dan telah menindak tegas tur-tur palsu. Visa kunjungan tidak mengizinkan seseorang untuk melakukan haji.

Haji, salah satu dari lima rukun Islam, wajib bagi umat Islam yang secara fisik dan finansial mampu untuk melakukan perjalanan tersebut setidaknya sekali dalam hidup mereka.(theislamicinformation)

(ACF)