Sebagian Umat Islam Maju Pesat Sementara yang Lain Menderita

N Zaid - Pergaulan Islam 29/07/2024
Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah. Foto: Bernama
Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah. Foto: Bernama

Oase.id - Komunitas Muslim global dinilai dalam keadaan terpecah. Sultan Perak Sultan Nazrin Shah mengajak agar dunia Islam dapat berdiri bersama menghadapi berbagai persoalan yang saat ini dihadapi. 

“Mengingat tren Indeks Pembangunan Manusia (IPM) PBB dan konflik yang mengerikan, tampaknya sudah sepantasnya, sejak pertemuan terakhir konferensi ini, fokus kita sekali lagi tertuju pada kemanusiaan."

“Kita tidak berdiri bersama. Sebagian dari kita berkembang, sementara yang lain, bahkan pada saat ini, menderita kesulitan dan kekurangan yang mengerikan,” kata Sultan Nazrin dalam pidato kerajaannya di Konferensi Dunia ke-7 tentang Pemikiran dan Peradaban Islam (WCIT) di Hotel Casuarina Meru, Perak Malaysia, Senin (29/7).

Sultan Nazrin menekankan kata “bersama” pada tema konferensi tahun ini ‘Bersama Kita Tegak: Umat Muslim dan Kemanusiaan Global’.

“Jadi hari ini, saya ingin merenungkan bagaimana kita dapat membantu sebagian anggota komunitas internasional kita yang paling rentan khususnya, mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan, serta anak-anak dari semua latar belakang," katanya.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa kita tidak akan berdiri ‘bersama’ sampai kita semua berdiri. Kita tidak boleh puas meninggalkan satu pun anggota komunitas global kita,” katanya.

Ia mengatakan bahwa merupakan kewajiban bagi seorang Muslim untuk membantu orang lain.

“Sebagaimana diajarkan Al-Quran, ‘Jika seseorang menyelamatkan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah ia telah menyelamatkan seluruh umat manusia,’” katanya, seraya menambahkan bahwa pesan tersebut tegas.

Ia mengatakan anak-anak dari semua agama dan latar belakang secara tidak proporsional terkena dampak kemiskinan, krisis kemanusiaan, dan konflik.

“Saat ini ada empat juta anak di Sudan yang menghadapi kekurangan gizi akut, 3,5 juta anak hidup dalam tingkat kebutuhan yang parah hingga sangat parah, sementara di Gaza, setengah dari 1,7 juta orang yang mengungsi dari rumah mereka adalah anak-anak."

“Anak-anak ini kehilangan keluarga, rumah, orang yang mereka cintai, dan, terlalu sering, tragisnya, nyawa mereka.

“Bahkan mereka yang bertahan hidup melalui konflik dan kelaparan pun berisiko kehilangan masa depan, karena mereka tidak memiliki akses terhadap pendidikan,” katanya.(malaymail)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus