Niat Salat Witir dan 4 Keistimewaannya

Phooby Kamaratih - Salat 03/08/2021
 Photo by Michael Burrows from Pexels
Photo by Michael Burrows from Pexels

Oase.id – Salat sunnah witir biasa dilakukan setelah salat Isya hingga datangnya waktu subuh. Salat witir merupakan salat sunnah muakkadah atau sunnah yang dianjurkan, tentunya memiliki banyak keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya:

 إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ أخرجه أحمد

Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir. [HR Ahmad dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalîl, 2/159].

Niat shalat witir dua rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

“Ushallii Sunnatal Witri Rak’ataini Lillaahi Ta’alaa.”

“Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat karena Allah ta'ala”

Jika dilakukan secara berjamaah, ditambahkan bacaan imaman ( إماما ) ketika menjadi imam dan makmuuman ( مأموما ) ketika menjadi makmum.

Berikut beberapa keistimewaan mendirikan shalat witir:

1. Penyempurna salat malam

Salat witir menjadi salat penutup yang bisa dilaksanakan sebelum ataupun sesudah tidur dan tanpa mendirikan salat witir di malam hari maka kurang sempurna ibadah malam seseorang. Nabi SAW bersabda :

جْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat Witir”

2. Dicintai Allah SWT

Salah satu ibadah yang disukai Allah adalah mendirikan shalat witir, terutama witir dengan rakaat yang ganjil. Tentunya sebagai umat Islam yang taat dianjurkan untuk selalu berusaha menjalankan perintah Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

نَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، فَأَوْتِرُوْا يَاأَهْلَ الْقُرْآنِ

“Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai orang-orang yang melakukan salat Witir, maka salat witir-lah, wahai para ahli Al-Qur'an.”

3. Disaksikan para Malaikat

Saking mulianya salat sunnah witir sampai saat sedang melaksanakannya disaksikan oleh para Malaikat dan tentunya para Malaikat tersebut akan ikut berdoa atas doa kita kepada Allah Swt. Dalam Riwayat HR. Muslim;

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَافَ أَنْ لَا يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ أَوَّلَهُ وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ اللَّيْلِ فَإِنَّ صَلَاةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ و قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ مَحْضُورَةٌ

"Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dan [Abu Mu’awiyah] dari [Al A’masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdhal (utama).” Abu Mu’awiyah berkata; “Mahdlurah (dihadiri oleh para malaikat).”

4. Salat sunnah yang tidak pernah ditinggal Rasulullah

Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan tiga perkara selama hidupnya yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, mendirikan shalat dhuha, dan melaksanakan shalat witir. Nabi ﷺ bersabda:

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Kekasihku Rasulullah  memberi wasiat kepadaku agar aku berpuasa 3 hari setiap bulan, mendirikan salat Dhuha 2 raka’at dan salat witir sebelum aku tidur” (HR. Bukhari)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus