Selandia Baru: Komunitas Muslim Taupo yang Berkembang Mengusulkan Perluasan Masjid

Oase.id - Komunitas Muslim di Taupō, Selandia Baru, tak lagi cukup untuk ditampung masjid di komunitas itu yang terletak di pusat kota.
Oleh karena itu, mereka telah mengajukan izin penggunaan sumber daya untuk membangun tempat ibadah dua lantai yang lebih besar di lokasi yang menonjol di persimpangan jalan Kaimanawa dan Tamamutu.
Pimpinan daerah di balik proyek perluasan tersebut telah merilis rinciannya kepada publik, dan mengundang masukan dari masyarakat. Masjid yang dikenal dengan panggilan untuk salat tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah lokal tetapi juga objek wisata bagi umat Islam, demikian dilaporkan Waikato Times pada hari Kamis.
Selama acara open day baru-baru ini, Imam Umar Kuddus yang tinggal di Auckland menceritakan sejarah masjid Taupō. Dalam waktu kurang dari satu dekade, masjid tersebut telah berubah dari hanya melayani lima hingga enam keluarga menjadi tujuan utama bagi umat Islam baik di Selandia Baru maupun di seluruh dunia.
Kuddus menjelaskan bahwa rencananya adalah mengganti rumah kecil dengan tiga kamar tidur yang ada saat ini dengan bangunan dua lantai yang lebih luas.
Bangunan baru tersebut akan dilengkapi dengan ruang salat yang besar, perpustakaan, ruang kelas, dan ruang untuk persiapan pemakaman (janezah). Masjid aslinya diresmikan pada bulan Juli 2015.
"Lokasi kami yang strategis, dengan akses yang luar biasa ke berbagai fasilitas alam, menjadikan Pusat Islam Taupō sebagai lokasi kelas dunia untuk terhubung dengan Allah (Tuhan) dan alam," kata Kuddus.
Ia menambahkan bahwa pusat tersebut telah menjadi tuan rumah bagi berbagai kelompok pemuda dan misionaris Muslim dari seluruh Pulau Utara.
Pusat Islam Taupō, yang merupakan masjid paling selatan sebelum Wellington, telah menjadi tujuan wisata spiritual.
Dewan Distrik Taupō menerima permohonan izin pemanfaatan sumber daya pada bulan Januari tahun lalu dan meminta informasi tambahan pada bulan Juli. Seorang juru bicara dewan menyebutkan bahwa perincian seperti pergerakan kendaraan dan jam buka masih dalam pembahasan, dan keputusan mengenai pemberitahuan publik masih tertunda.
Pusat Islam Taupō terus mencari masukan publik mengenai rencana tersebut dan berharap dapat memulai pembangunan setelah proses konsultasi dan izin pemanfaatan sumber daya selesai.(iqna)
(ACF)