Oase.id - Dalam pernyataan resminya, Presidensi Umum Urusan Agama Arab Saudi mengklarifikasi bahwa baik Imam maupun Khatib Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah tidak memiliki profil media sosial pribadi.

Syekh Abdullah bin Hamad Al-Soli, juru bicara resmi, memperingatkan agar tidak menyebarkan konten palsu, termasuk klip audio yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) dan akun palsu.

Semua komunikasi resmi dirilis secara eksklusif melalui saluran Presidensi Umum yang terverifikasi.

Kepresidenan menekankan bahwa bahkan akun media sosial dengan lencana "terverifikasi" atau tanda centang biru yang mengklaim mewakili Ka'bah atau Imam Masjid Nabawi tidak sah. Tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang membuat atau menyebarkan materi palsu.

Beberapa bulan terakhir telah terjadi pemalsuan yang canggih, termasuk video deepfake yang secara keliru menggambarkan Imam senior. Pihak berwenang menghapus konten tersebut dengan berkoordinasi dengan badan keamanan siber. Masyarakat didesak untuk memverifikasi informasi hanya melalui sumber resmi.

Undang-undang kejahatan dunia maya di Arab Saudi memberlakukan hukuman berat bagi mereka yang menyamar sebagai tokoh agama, termasuk hukuman penjara. Kepresidenan menegaskan kembali komitmennya untuk melestarikan ajaran Islam dan melindungi kesucian tempat-tempat suci.(tii)

(ACF)