Oase.id - Layar telah dipasang di seluruh Masjidil Haram untuk membantu para peziarah mengukur tingkat kepadatan di area Mataf (berputar mengelilingi tempat suci) dan Sa’i (berjalan di antara Safa dan Marwah).

Layar ini menggunakan sistem kode warna sederhana—hijau, oranye, dan merah—untuk menunjukkan seberapa padat setiap bagian pada saat tertentu.

Jika area Mataf atau Sa’i berwarna hijau, artinya hanya ada sedikit orang, dan para peziarah dapat melanjutkan perjalanan tanpa penundaan.

Sinyal oranye menunjukkan bahwa tingkat kepadatan meningkat; para peziarah harus bergerak dengan hati-hati atau mempertimbangkan untuk menunggu sebentar.

Sinyal merah menunjukkan bahwa area tersebut sudah penuh sesak, dan upaya untuk masuk dapat memperparah kemacetan dan mempersulit pelaksanaan ritual.

Layar baru ini ditempatkan di titik akses utama di dalam Masjidil Haram, memberikan visibilitas yang jelas sebelum para jamaah memasuki koridor Mataf atau Sa’i.

Dengan memeriksa layar terlebih dahulu, jamaah dapat memilih waktu yang lebih tenang atau pintu masuk yang berbeda, sehingga mengurangi risiko kepadatan dan meningkatkan keselamatan secara keseluruhan.

Pejabat yang mengawasi Masjidil Haram telah menekankan bahwa mengelola arus kerumunan sangat penting, terutama selama waktu puncak salat dan musim haji atau umrah.

Tampilan berkode warna melengkapi tindakan pengendalian massa yang ada, seperti rambu arah dan penambahan staf.

Para jamaah haji menanggapinya dengan positif, dengan menyatakan bahwa pembaruan terkini memberi mereka keyakinan lebih besar untuk melaksanakan Tawaf dan Sa’i tanpa desakan atau penundaan yang tidak perlu.

Pengelola masjid berencana untuk memperluas jangkauan sistem dan mengintegrasikannya dengan aplikasi seluler di masa mendatang, yang menawarkan lebih banyak cara bagi para jamaah haji untuk merencanakan pergerakan mereka di dalam Masjidil Haram.(TII)

(ACF)