Takmir Masjid Kampus Unpad Lulus S1 dengan IPK Tinggi

Fera Rahmatun Nazilah - Prestasi dan Beasiswa 05/02/2020
Yusup Mulyana, mahasiswa Unpad bersama kedua orang tuanya usai wisuda. Foto; Unpad/Humas
Yusup Mulyana, mahasiswa Unpad bersama kedua orang tuanya usai wisuda. Foto; Unpad/Humas

Oase.id- Yusup Maulana, takmir masjid Kampus Universitas Padjajaran (Unpad) menjadi salah satu wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,52. Yusup dikenal sebagai mahasiswa yang senantiasa mengabdikan diri melayani umat, melalui perannya sebagai takmir di Masjid Al-Mushlih FIB Unpad hingga Masjid Raya Unpad.

Sebelumnya, Yusup sempat tak direstui kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena keterbatasan biaya. Ayah Yusuf berprofesi sebagai tukang becak, sedangkan ibunya hanya Ibu Rumah Tangga (IRT).

Meski demikian, pemuda asal Banjarsari Ciamis ini tak menyerah, ia berkonsultasi dengan gurunya. Ia juga mencoba mendaftar program bantuan Bidikmisi dan membulatkan tekad memilih prodi Sastra Arab.

“Akhirnya diterima melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), sekaligus dinyatakan berhak memperoleh beasiswa Bidikmisi,” ucap Yusup, sebagaimana dilansir Medcom.id, pada Rabu, 5 Februari 2020.

Laki-laki kelahiran Ciamis 22 Februari 1998 ini terdaftar sebagai wisudawan gelombang II tahun akademik 2019/2020 Universitas Padjajaran yang digelar di Kampus Unpad, Bandung, Selasa, 4 Februari 2020.

Penerima Bidikmisi ini dinyatakan lulus dengan IPK 3,52 pada 7 Januari 2020 lalu, setelah menuntaskan skripsi berjudul “Estetika Interior Masjid Agung Kota Cimahi dengan Kajian Semiotika.”

 

Di setengah tahun terakhir masa studinya, Yusup memutuskan untuk tinggal di Masjid Raya Unpad. Selama tinggal di masjid itu sejak Juli tahun lalu, ia mengaku mendapatkan banyak manfaat.

Selain menjadi takmir masjid, Yusup juga aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Sastra Arab Unpad dan Ikatan Mahasiswa Studi Arab se-Indonesia (Imasasi). Ia juga sering melakukan kegiatan sosial bersama organisasi KMMK Syamil Unpad.

Yusup mengatakan, selama kuliah, selain mengenyam bangku akademik, ia juga menjadi pengajar baca tulis Al-Qur’an di Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Unpad hingga DKM Masjid Al-Jabbar ITB Jatinangor.

Dalam membagi waktu belajar, berorganisasi dan pengabdian kepada masyarakat, Yusup mengaku tidak menemui kesulitan berarti. Menurutnya, kunci mengatur waktu adalah disiplin menjalankan shalat tepat waktu, juga mengisi waktu kosong antar jadwal shalat wajib dengan belajar, baik membaca atau mendengarkan kajian.

“Dengan menjaga ibadah, Allah juga akan menjaga kelancaran segala urusan kita,” ujarnya dikutip dari laman Unpad.

Di keluarganya, Yusup menjadi anak pertama yang berhasil meraih gelar sarjana. Namun tak berhenti di situ, lulusan sastra Arab ini bertekad untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Saat ini ia tengah merencanakan untuk meneruskan pendidikan Magister melalui beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Unpad.

“Semoga keberhasilan ini mampu menjadi penyemangat untuk terus mengabdikan diri pada masyarakat, juga memotivasi untuk terus belajar meraih cita-cita,” pungkasnya.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan