Menteri Ekstrem Kanan Israel Umumkan Rencana Pembangunan Sinagog di Masjid Al-Aqsa

N Zaid - Palestina 26/08/2024
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Menteri ekstremis Israel Itamar Ben Gvir mengumumkan rencana provokatif untuk membangun sinagog di Kompleks Masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Dalam wawancara dengan radio Israel pada hari Senin, Ben Gvir mengumumkan rencana untuk membangun sinagoge di dalam kompleks Masjid al-Aqsa, dengan mengklaim bahwa kebijakan yang ada mengizinkan orang Yahudi untuk berdoa di lokasi tersebut dan menegaskan bahwa ada "hukum yang sama antara orang Yahudi dan Muslim." 

Komentar tersebut muncul di tengah penyerbuan kompleks tersebut hampir setiap hari oleh pemukim ilegal Israel yang melakukan ritual Yahudi yang provokatif di situs Muslim tersebut. 

Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara rezim Israel dan pemerintah Yordania setelah pendudukan rezim tersebut atas al-Quds pada tahun 1967, ibadah non-Muslim di kompleks suci tersebut dilarang. Namun larangan tersebut hanyalah sekadar frasa, dan, dalam praktiknya, keadaan telah merugikan umat Muslim. Sementara itu, kelompok-kelompok Yahudi ekstremis telah secara terbuka mengumumkan niat mereka untuk menghancurkan masjid tersebut dan membangun sebuah kuil di sana.

Namun, pernyataan Ben Gvir baru-baru ini langsung memicu reaksi keras bahkan di dalam rezim tersebut. Kantor perdana menteri Israel, yang memahami kemarahan yang mungkin dihadapi rezim tersebut, segera mengeluarkan klarifikasi, dengan menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan pada status quo yang ada di al-Aqsa.

Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel termasuk orang pertama yang mengecam usulan tersebut, dan menyerukan agar Netanyahu mencopot Ben Gvir dari jabatannya. Arbel memperingatkan bahwa komentar Ben Gvir membahayakan hubungan diplomatik rezim tersebut dengan negara-negara mayoritas Muslim dan dapat mengakibatkan dampak yang parah.

Pemimpin oposisi Benny Gantz mengklaim rezim tersebut berkomitmen pada status quo di Masjid al-Aqsa. Ia mengkritik Benjamin Netanyahu karena membiarkan "seorang pembakar yang tidak bertanggung jawab menjatuhkan kita ke jurang demi perdamaian politik," merujuk pada Ben Gvir.

Yair Lapid, pemimpin oposisi lainnya, juga mengecam Netanyahu karena mempertahankan politisi sayap kanan itu di kabinet. "Seluruh wilayah melihat kelemahan Netanyahu terhadap Ben-Gvir," kata Lapid di X.(agency)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus