Di mana Masjid al-Aqsa dan Mengapa Begitu Penting dalam Islam?

N Zaid - Palestina 05/04/2023
Ilustrasi. Al-Aqsa Foto Pixabay
Ilustrasi. Al-Aqsa Foto Pixabay

Oase.id - Serangan polisi Israel di Masjid al-Aqsa Yerusalem pada hari Rabu telah memicu reaksi marah dari warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan dunia Arab dan Muslim yang lebih luas.

Di mana dan apa itu Masjid al-Aqsa?
Al-Aqsa terletak di jantung Kota Tua Yerusalem di sebuah bukit yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Har ha-Bayit, atau Temple Mount, dan oleh umat Islam secara internasional sebagai al-Haram al-Sharif, atau The Noble Sanctuary.

Muslim menganggap situs itu sebagai yang tersuci ketiga dalam Islam, setelah Mekah dan Madinah. Al-Aqsa adalah nama yang diberikan untuk seluruh kompleks dan merupakan rumah bagi dua tempat suci umat Islam: Kubah Batu dan Masjid al-Aqsa, juga dikenal sebagai Masjid Qibli, yang dibangun pada abad ke-8 Masehi.

Kompleks ini menghadap ke Tembok Barat, tempat doa suci bagi orang Yahudi, yang menjadikan Temple Mount sebagai situs paling suci mereka. Orang Yahudi percaya Raja Salomo yang alkitabiah membangun kuil pertama di sana 3.000 tahun yang lalu. Kuil kedua dihancurkan oleh orang Romawi pada tahun 70 M.

Israel merebut situs itu dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dengan sisa Yerusalem Timur dan bagian Tepi Barat yang bersebelahan dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional.

Jordania, yang keluarga Hashemite berkuasa memiliki perwalian situs Muslim dan Kristen, menunjuk anggota lembaga Wakaf yang mengawasi situs tersebut.

Mengapa al-Aqsa menjadi titik nyala dalam konflik Israel-Palestina?
Kompleks al-Aqsa telah lama menjadi titik nyala kekerasan mematikan atas masalah kedaulatan dan agama di Yerusalem.

Di bawah pengaturan “status quo” lama yang mengatur wilayah tersebut, yang menurut Israel dipertahankan, non-Muslim dapat berkunjung tetapi hanya Muslim yang diizinkan beribadah di kompleks masjid.

Pengunjung Yahudi semakin sering berdoa secara terbuka di situs tersebut yang bertentangan dengan aturan, dan pembatasan Israel pada akses jamaah Muslim ke situs tersebut telah menyebabkan protes dan pecahnya kekerasan.

Bentrokan di lokasi tersebut pada tahun 2021 berkontribusi memicu perang 10 hari dengan Gaza.

Pada tahun 2000, politisi Israel Ariel Sharon, yang saat itu menjadi pemimpin oposisi, memimpin sekelompok anggota parlemen Israel ke kompleks Temple Mount/al-Haram al-Sharif. Warga Palestina memprotes, dan terjadi bentrokan kekerasan yang dengan cepat meningkat menjadi pemberontakan Palestina kedua, yang juga dikenal sebagai Intifada al-Aqsa.(alarabiya)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus