4 Tips Berdagang ala Rasulullah, Agar Mendapat Keberkahan

Phooby Kamaratih - Nabi Muhammad Saw 05/08/2021
 Photo by Mark Stebnicki from Pexels
Photo by Mark Stebnicki from Pexels

Oase.id – Berdagang sudah dilakukan oleh Rasulullah sejak usia 12 tahun, dan saat usianya telah menginjak 25 tahun Nabi Muhammad ﷺ sudah dikenal sebagai pebisnis yang sukses. Hal ini tentunya didorong oleh nilai-nilai yang penting sehingga saat berdagang beliau selalu memperoleh kepercayaan dari para pembeli.

Rasulullah ﷺ memberikan contoh bahwa usia muda bukan halangan untuk bekerja dan memperoleh kesuksesan. Nah, berikut tips berdagang ala Rasulullah ﷺ yang bisa dicontoh untuk para pemuda Muslim agar bisnisnya berkembang dan diberkahi Allah Swt:

1. Diniatkan karena Allah Swt

Nabi Muhammad ﷺ saat berdagang selalu meyakini atas niat karena Allah, bukan untuk memupuk harta, mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya, dan lainnya. Dengan niat yang tulus pasti segala sesuatunya akan diridhoi oleh Allah Swt. Maka, awali usaha dengan niat Lillahi Ta’ala.

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

2. Menjual barang yang jelas

Saat Rasulullah ﷺ berdagang, beliau selalu menjaga kualitas barang-barang yang dijualnya dan menyediakan stok barang. Rasul tidak pernah menjual barang yang cacat,  yang belum matang, belum ada wujudnya, sebab hal itu akan merugikan pembeli dan berujung dosa.

وَعَنْ أَبىِ هُرَيـْرَةَ،قَلَ : نـَهَىرَسُولُ اﷲ .عَنْ بـَيْعِ الحَْصَا ةِوَعَنْ بـَيْعِ الْغَرَرِ (.رَوَاهُ مُسْ لِمٌ)

“Abu  Hurairah  radiyallahu  ‘anhu  berkata, “Rasulullah ﷺ melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar. (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya)”. (HR. Muslim).

Dari Ibnu Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata:

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan.” (HR. Ibnu Majah)

3. Jujur

Saat berdagang Rasulullah ﷺ dikenal sebagai pedagang yang jujur, beliau tidak pernah mengurangi takaran, mengatakan kondisi barang, dan tidak pernah mengurangi atau melebihi apapun barang yang dijual. Pentingnya kejujuran dalam berdagang tertulis dalam Al-Quran surat Asy-Syuraa : 181,

اَوۡفُوا الۡـكَيۡلَ وَلَا تَكُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُخۡسِرِيۡنَ​ۚ‏

"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain."

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi)

4. Keuntungan sewajarnya

Tentu saja dalam berdagang pastinya ingin mendapatkan keuntungan. Tak jarang ada saja pedagang yang meraup keuntungan sebesar-besarnya untuk dirinya sendiri tanpa memikirnya konsumen. Allah Swt berfirman dalam surat Asy-Syuraa: 20,

مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ حَرۡثَ الۡاٰخِرَةِ نَزِدۡ لَهٗ فِىۡ حَرۡثِهٖ‌ۚ وَمَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ حَرۡثَ الدُّنۡيَا نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا وَمَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ نَّصِيۡبٍ

Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.

Dengan menggunakan tips ala Rasulullah ﷺ, berdagang bukan semata-mata mengejar keuntungan duniawi. Namun, juga mencari keberkahan dari Allah Swt.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus