Amrah binti Abdurrahman, Perempuan Ulama yang Ilmunya Seluas Lautan

Siti Mahmudah - Inspirasi 12/08/2021
Gambar oleh Pezibear dari Pixabay
Gambar oleh Pezibear dari Pixabay

Oase.id - Nama lengkapnya ialah Amrah binti Abdurrahman bin Sa’d bin Zurarah bin Adas al-Anshariyah an-Anshariyah an-Najjariyah al-Madaniyah. Kakeknya generasi sahabat besar dari kaum Anshar. Ibunya bernama Salimah binti Hakim bin Hasyim bin Qawalah.

Amrah lahir sekitar tahun 29 Hijriah atau 629 Masehi pada masa pemerintahan Utsman bin Affan. Beliau murid Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar. Hubungan Amrah dengan Aisyah begitu dekat. 

Kedekatannya banyak memperoleh ilmu pengetahuan keagamaan. Ia banyak hafal hadis Nabi ﷺ. Tokoh masyarakat dan kalangan ulama menyebut Amrah sebagai perempuan ulama. Pandangan-pandangannya banyak dikutip oleh banyak orang.

Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah terbaik dari Dinasti Umaiyah, menulis surat kepada Abu Bakar bin Muhammad di Madinah, ia mengatakan: “Lihatlah dan periksalah hadis-hadis Nabi dan fatwa-fatwa para sahabat atau hadis Amrah. Jangan lupa mendokumentasikannya. Aku khawatir kehilangan jejak pengetahuan yang berharga dan wafatnya para ulama.”

Seorang ahli hadis terkemuka, Sufyan bin Uyainah, mengatakan ada tiga orang yang paling tahu tentang hadis dari Sayyidah Aisyah, yakni Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar, Urwah bin Zubair, dan Amrah binti Abdurrahman.

Senada, Imam Adz-Dzahabi juga mengatakan, Amrah adalah perempuan ulama, ahli fikih, cerdas, argumentator, dan kaya pengetahuan. Selain itu, riwayat hadis Nabi ﷺ darinya terdokumentasi dalam buku-buku Islam. 

Dalam buku as-Siyar dan Ibnu Sa’d dalam Ath-Thabaqat, Imam Ibnu Ishaq al-Fazari menuliskan, “Amrah adalah perempuan yang sangat cerdas dan kuat hafalan. Ia memperoleh banyak sekali hadis dari Sayyidah Aisyah.”

Suatu ketika, Al-Qasim bin Muhammad ditanya oleh Imam az-Zuhri, “Aku lihat anda begitu bersemangat menuntut ilmu. Dari mana asalnya?” Lalu, Al-Qasim berkata, belajarlah kepada Amrah binti Abdurahman. "Ia itu sering bersama Sayyidah Aisyah.”

Setelah mendengar hal itu, Imam az-Zuhri segera menemui Amrah. Ia berkata, “Aku menemukan Amrah, seorang perempuan yang ilmunya bagaikan lautan”.

Banyak ulama ahli hadis yang mengambil hadis dari Amrah. Beberapa diantaranya, Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah. Murid-murid beliau yaitu Urwah bin Zubair, Imam Ibnu Syihab az-Zuhri, dan Imam Amr bin Dinar.

Menjelang wafat Amrah mengatakan kepada saudaranya yang punya kebun yang cukup luas di dekat Baqi’, “Tolong buatkan tembok di dekat kuburanku. Aku mendengar Sayyidah Aisyah mengatakan, “melukai tulang tubuh yang sudah mati sama dosanya dengan melukainya saat masih hidup.”

Saat usia 77 tahun Amrah wafat. Namun, beberapa pandangan ulama menyebutkan tahun 98 Hijriah atau 698 Masehi.

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam buku Perempuan Ulama Di Atas Panggung Sejarah karya KH. Husein Muhammad


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus