Doa Memohon Kecukupan Rezeki: Ikhtiar Spiritual Saat Terhimpit Masalah Ekonomi

N Zaid - Rezeki 01/08/2025
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Kehidupan manusia memang tak pernah lepas dari ujian, salah satunya adalah urusan rezeki. Ada kalanya penghasilan terasa tak cukup, utang menumpuk, atau pekerjaan sulit didapat. Di tengah tekanan hidup seperti itu, banyak orang mudah tergoda untuk mencari jalan pintas, termasuk yang bertentangan dengan nilai-nilai halal. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk tetap menjaga integritas dan memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT.

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW dalam situasi seperti ini adalah doa memohon kecukupan rezeki berikut:

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allaahummak finii bihalaalika ‘an haraamika wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak.

“Ya Allah, cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak meminta kepada selain-Mu).” (HR. Tirmidzi)

Doa ini tidak sekadar permohonan untuk diberi rezeki, tetapi juga merupakan ikrar kesetiaan kepada jalan yang halal, sekaligus permohonan kekuatan agar tak tergoda mengambil yang bukan hak. Lafal “bihalaalika ‘an haraamika” menunjukkan bahwa seseorang yang beriman tetap memilih kesulitan dalam kehalalan, daripada kemudahan yang dibungkus keharaman.

Menurut riwayat yang disebutkan oleh Imam Tirmidzi, seperti dikutip dari buku Menjemput Rezeki dengan Doa yang ditulis Abu Fariduddin Al-Attar, doa ini juga pernah menjadi amalan bagi Imam Ali bin Abi Thalib ketika beliau mengalami kesulitan membayar utang. Dalam kondisi terdesak, beliau mengadu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan Rasulullah justru membimbing beliau dengan doa ini.

Bagi orang yang sedang berada dalam lilitan masalah ekonomi, doa ini menjadi pengingat untuk tetap bersandar pada Allah. Tidak ada salahnya bekerja keras, berjualan, atau mencari peluang usaha, tetapi hati tetap harus bergantung kepada Sang Pemilik Rezeki. Jika seseorang merasa sempit rezekinya, doa ini bisa diamalkan secara rutin, misalnya setelah salat lima waktu atau saat bersujud dalam salat tahajud.

Selain membaca doa, penting juga untuk memperbaiki niat dan cara mencari nafkah. Jangan biarkan keputusasaan membawa kita ke dalam praktik riba, penipuan, korupsi, atau mengambil barang milik orang lain. Ketahuilah bahwa setiap yang haram akan membawa kegelisahan, meskipun terlihat menguntungkan di awal.

Sebaliknya, rezeki halal meskipun sedikit akan membawa keberkahan dan ketenangan jiwa. Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berharap cukup, tetapi juga merasa cukup. “Wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak” artinya kita memohon kekayaan batin dan lahiriah, sehingga tidak bergantung pada selain Allah. Inilah kekayaan sejati: ketika seseorang merasa cukup dengan apa yang dimiliki, tidak merasa miskin meski hartanya belum banyak.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus