Ketika Seorang Duta Besar Paraguay Syahadat di Masjid Istiqlal

N Zaid - Mualaf 30/05/2023
Cecar Estebon Grillion syahadat di Masjid Istiqlal. Foto: Facebook Kisah Nyata Para Mualaf
Cecar Estebon Grillion syahadat di Masjid Istiqlal. Foto: Facebook Kisah Nyata Para Mualaf

Oase.id - Jumat 27 September 2013 di hadapan ribuan jamaah shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Duta Besar Republik Paraguay, Cecar Estebon Grillion memutuskan masuk Islam. Pengesahan muslim Cecar dengan pengucapan dua kalimat syahadat ini disaksikan Menteri Agama ketika itu Suryadharma Ali. 

Dengan sedikit terbata-bata Cecar mengucapkan syahadat dengan bahasa Arab. "Asyhadu anla Ilaha illa Allah, Waasyhadu anna Muhammad ar Rasulullah," kata Cecar, yang langsung disambut "Alhamdulillah," oleh ribuan jamaah masjid Istiqlal yang menyaksikan. 

Pengucapan syahadat Cecar Estebon Grillion dibimbing langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal saat itu, KH. Ali Mustafa Yaqub.

Cecar mengakui memang telah sejak lama tertarik dengan Islam. Namun, ia belum berani untuk mengungkapkan keinginannya untuk menjadi muslim. 

"Saya mengenal Islam setelah mempelajari buku-buku ajaran Islam milik anak saya," ujar Cecar. 

Selain itu juga Islam ditunjukkan Allah melalui jodoh yang ia dapatkan, yakni seorang muslimah dari Indonesia bernama Yulie Setyohadi. Dari sinilah ia memantapkan akan mempelajari Islam. 

"Saya berjanji pengislaman saya bukan sekedar perayaan, tapi bisa menjadi Islam yang baik dengan bantuan semua," ujar Cecar. 

Suryadharma Ali berharap masuk Islamnya Cecar dapat menginspirasi saudara yang lain untuk mengambil jalan yang diridhai Allah.  "Semoga keimanannya makin kuat, menjadi Muslim yang saleh serta mematuhi perintah Allah subhanahu wa ta'ala," ucap Suryadharma. 

BACA: 5 Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha

Menurutnya, orang yang masuk Islam bagaikan baru lahir dari ibu kandungnya. "Tapi bagi pak Cecar, lahir sudah punya ilmu pengetahuan tinggal menata kehidupan dengan prinsip keislaman yang benar," ucapnya lagi. 

Imam Besar Masjid Istiqlal ketika itu KH. Ali Mustafa Yaqub mengatakan keinginan Cecar memeluk Islam ini bukan karena tekanan atau karena akan menikah dengan wanita muslimah semata, tapi memang karena hidayah dari Allah. 
Keseriusan Cecar ini pun dapat dilihat ketika ia memutuskan akan mempelajari Islam dari dirinya sendiri sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. Untuk nama pengganti, Cecar menginginkan nama Ibrahim. "Saya usul ditambah Muhammad," kata Suryadharma Ali ketika itu.(kemenag) 


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus