8 Fakta yang Jarang Diketahui tentang Al-Aqsa

N Zaid - Masjid 10/08/2022
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Masjid Al-Aqsa mempunyai kedudukan yang mulia, sebagai tempat suci umat Islam. Sebuah hadits menyebut masjid di Palestina ini adalah salah satu dari tiga masjid yang memiliki keutamaan untuk diziarahi. Yang pertama adalah Masjid Haram di Makkah, kemudian Masjid Nabawi dan selanjutnya Masjid Al-Aqsa.  
Rasulullah ﷺ bersabda, "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga Masjid. Yaitu Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsa (di Yerusalem)." ( HR Muslim )

Al-Aqsa adalah kiblat pertama bagi umat Islam, sebelum Allah subhanallahu wa ta’ala menggantinya dengan Kakbah. Rasulullah ﷺ menyebut dalam sebuah hadits lain yang intinya bahwa seseorang yang shalat di masjid Al-Aqsa, dilipatgandakan 250 kali disbanding shalat di tempat lain kecuali Masjid Haram dan Nabawi. 

Berikut delapan delapan fakta yang tidak banyak diketahui tentang Al-Aqsa seperti dirangkum muslimhands.

1. Bukan hanya satu masjid
Sebenarnya ada beberapa masjid di situs yang kita kenal sebagai Masjid Al-Aqsa. Kita cenderung menganggap Masjid Al-Aqsa sebagai bangunan di sudut paling selatan masjid. Sebenarnya, itulah Masjid Qibali – disebut demikian karena paling dekat dengan kiblat. Seluruh kompleks ini dikenal sebagai Masjid Al-Aqsha yang Diberkati. Hal ini juga disebut sebagai Al-Haram ash-Sharif (Tempat Suci yang Mulia).

2. Disebutkan dalam Al-Qur'an
Faktanya, Ka'bah dan Masjid Al-Aqsa adalah dua masjid yang disebutkan dalam Al-Qur'an - dan mereka bahkan dirujuk berdampingan ketika Allah subhanallahu wa ta’ala berbicara tentang Perjalanan Malam dan Kenaikan:

'Maha Suci Dia yang membawa Hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang sekelilingnya Kami berkahi, untuk menunjukkan kepadanya tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat'. [Al-Qur'an, Al-Isra:1/ 17:1]

3. Dome of the Rock yang asli terlihat sangat berbeda
Kubah Batu dibangun oleh penguasa Ummayad Abdul Malik bin Marwan. Awalnya terbuat dari kayu dengan penutup kuningan, timah atau keramik. Kubah ikonik yang kita semua tahu dibangun hampir seribu tahun kemudian pada masa pemerintahan penguasa Ottoman, Sulaiman the Magnificent. Lapisan emas khas ditambahkan ke kubah bersama dengan ubin Ottoman ke fasad bangunan.

4. Kompleks ini juga merupakan tempat pemakaman
Meskipun tidak ada catatan akurat tentang siapa dan berapa banyak yang telah dimakamkan di sini, tanah pemakaman di Al-Haram as-Sharif adalah tempat peristirahatan bagi banyak nabi alaihi salam dan sahabat Nabi ﷺ.

Misalnya, Ubadah ibn Samir (ra), yang merupakan hakim Islam pertama di Masjid Al-Aqsa, dimakamkan di Pemakaman Bab ar-Rahmah. Ini adalah kuburan ketiga yang paling menonjol di dunia Islam, setelah dua kuburan terkenal di Makkah dan Madinah.

5. Pernah ada mimbar legendaris
Imad ad-Din Zengi, seorang anggota dinasti Zengid Turki, memiliki mimbar khusus yang dibangun untuk dipasang di Masjid Al-Aqsa. Mimbar ini tidak hanya cantik, tetapi dibuat tanpa menggunakan paku atau lem sedikitpun. Sayangnya, Imad ad-Din tidak hidup untuk melihat kemenangan, tetapi anak didiknya Salahuddin memenuhi keinginan gurunya, dan setelah membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam sejarah Islam, memasang mimbar.

6. Situs ini pernah digunakan sebagai tempat pembuangan
Ketika bangsa Romawi mengusir orang-orang Yahudi dari kota, sebagian besar penduduk Romawi menggunakan area Masjid Al-Aqsha sebagai tempat pembuangan sampah. Ketika Umar (ra) membuka kota untuk Islam, dia membersihkan sampah dengan tangan kosong. Dia juga mengakhiri pengasingan orang-orang Yahudi selama berabad-abad, memberikan keluarga pengungsi hak untuk tinggal di Yerusalem sekali lagi.

7. Al Ghazali tinggal dan menulis karya terbesarnya di sana
Salah satu cendekiawan paling terkenal dalam sejarah Islam, Imam Abu Hamid Al-Ghazali, menghabiskan masa hidupnya di Masjid Al-Aqsha di mana ia menulis apa yang secara luas dianggap sebagai karya terbesarnya, Ihyaa Ulum Al-Din. Sebuah bangunan di masjid menandai lokasi kamar lamanya.

8. Sudah habis terbakar
Pada tahun 1969 seluruh Masjid Qibali dibakar. Pelakunya adalah Denis Michael Rohan seorang teroris Yahudi berkewarganegaraan Australia.  Masjid tersebut telah dibangun kembali, tetapi insiden dari masa lalu yang tidak terlalu jauh ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga situs tersuci ketiga dalam Islam.  
 


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus