Ini Panduan Sebelum Tidur dari Rasulullah

Fera Rahmatun Nazilah - Doa Sehari-hari 07/08/2020
Photo by  tru from Gettyimage
Photo by tru from Gettyimage

Oase.id- Tidur merupakan kebutuhan setiap orang. Kualitas tidur bisa mempengaruhi tingkat stamina dan kesehatan.

Saat tidur, ruh manusia berada dalam genggaman Allah Swt. Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya memohon perlindungan kepada-Nya, serta mengamalkan adab-adab tidur sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw, yakni;

Berwudu

Sebelum tidur, seorang Muslim dianjurkan membersihkan diri dengan berwudu. Rasulullah Saw bersabda;

“Apabila kamu hendak tidur, berwudulah sebagaimana kamu berwudu untuk salat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam Fathul Baari bi Syarhi Shahih Al-Bukhari menyatakan, salah satu faidah berwudu sebelum tidur adalah menjadikan seorang Muslim melewati malamnya dengan keadaan suci, sehingga apabila ajal datang maka tubuhnya dalam keadaan sempurna (suci).

Ibnu Abbas pernah berkata, “Janganlah engkau bermalam kecuali dalam keadaan berwudu, karena sesungguhnya arwah dibangkitkan sebagaimana saat ia dicabut nyawanya.”

Tak hanya membersihkan fisik semata, kita juga dianjurkan membersihkan kalbu dari berbagai penyakit hati, seperti iri, dengki, dan amarah sehingga hati akan terasa lapang.

Baca: Jangan Tinggalkan Salat Sunah Ini Sebelum Tidur

 

Membersihkan tempat tidur

Bersihkanlah tempat tidur dengan cara mengibaskannya dengan kain sebanyak tiga kali. Sebab, kita tak tahu ada apa di atas tempat tidur saat ditinggalkan, bisa saja ada hewan, kotoran, atau bahkan setan yang menempati. 

Maka bacalah doa;

بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Bismika rabbi wadhatu janbi wa bika arfa’uhu in amsakta nafsi farhamha wa in arsaltaha fahfadzha bimaa tahfadzhu bihi ‘ibaadakas shalihin

Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah aku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah, sebagaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang salih.

Adab ini sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw;

“Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa: Bismika rabbi wadhatu janbi wa bika arfa’uhu in amsakta nafsi farhamha wa in arsaltaha fahfadzha bimaa tahfadzhu bihi ‘ibaadakas shalihin (HR. Bukhari)

Berzikir

Yakni membaca Allahu Akbar sebanyak 34 kali, Subhanallah sejumlah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali.

Bila kalian hendak beranjak ke tempat tidur, maka bertasbihlah 33 kali dan bertahmidlah 33 kali serta bertakbir 34 kali. (HR. Bukhari Muslim)

Memohon perlindungan Allah

Pertama, membaca ayat kursi untuk memohon perlindungan dari keburukan setan;

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta-khudzu sinatun wa laa naum. Lahu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzaladzi yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznihi, ya’lamu maa baina aidihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihi ilaa bimaasyaa, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh wa laa yauuduhu hifdzhuhuma wa huwal ‘aliyyul ‘adzim (QS. al-Baqarah: 255)

Baca juga: Cerita Setan Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah

 

Kedua, membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Aamanar rasuulu bimaa unzila ilahi min rabbihi wal muminuun, kullun aamana billahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa rusulihi laa nufarriqu baina ahadin min rusulihi wa qaalu sami’na wa atha’na ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashir. (QS. Al-Baqarah: 285)

 لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha lahaa maa kasabat wa ‘alaiha maktasabat, rabbanaa laa tu-aakhidzna in nasiina au akhtha’naa rabbanaa wa laa tahmil ‘alaina ishran kamaa hamaltahu ‘alal ladzina min qablina rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi. Wa’fu ‘anna waghfirlanaa warhamnaa anta maulaana fanshurnaa ‘alal qaumil kaafirin (QS. Al-Baqarah: 286)

Rasulullah Saw bersabda, “Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, barangsiapa yang membaca keduanya di malam hari, maka akan Allah cukupkan baginya.” (HR. Bukhari Muslim)

Para ulama berbeda pendapat tentang makna “dicukupkan baginya,” ada yang mengartikan dijaga dari marabahaya di malam harinya, ada pula yang memaknai dicukupkan baginya untuk bangun malam.

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas

Angkatlah kedua tangan dan bacalah muawidzat (surat Al-ikhlas, Al-falaq dan An-nas). Lalu tiuplah kedua telapak tangan dan usaplah tubuh dengan dua telapak tangan tersebut, dari mulai kepala, wajah, hingga tubuh bagian depan. Lakukan itu sebanyak tiga kali.

Aisyah Ra berkata :

Rasulullah Saw apabila hendak tidur, beliau meniupkan ke kedua tangannya sambil membaca mu'awidzat, lalu beliau mengusapkan ke badannya. (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

Berbaring ke arah kanan sambil membaca;

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ

Allahumma inni aslamtu wajhi ilaka wa fawadhtu amri ilaika wa alja-tu dzahri ilaika ragbatan wa rahbatan laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaika. Aamantu bikitaabikaladzi anzalta wa binabiyyikal ladzi arsalta

Ya Allah aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena kecintaan dan takut kepada-Mu. Tak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (azab)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah engkau turunkan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.

Doa ini sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad Saw. Dari al-Bara bin Azib, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:

“Apabila kamu hendak tidur, berwudulah sebagaimana kamu berwudu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, lalu berdoalah: 'Allahumma inni aslamtu wajhi ilaka wa fawadhtu amri ilaika wa alja-tu dzahri ilaika ragbatan wa rahbatan laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaika. Aamantu bikitaabikaladzi anzalta wa binabiyyikal ladzi arsalta. Jadikanlah bacaan tersebut sebagai penutup ucapanmu menjelang tidur. Apabila kamu meninggal dunia pada malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah).” (HR. Bukhari)

Membaca doa sebelum tidur

Rasulullah Saw apabila hendak tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya kemudian berdoa

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

Bismika allahumma amuutu wa ahyaa

"Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup."

Baca juga: 4 Kiat Menghilangkan Problem Susah Tidur

 

Ada pula beberapa redaksi lain, di antaranya:

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَى وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ

Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuutu

"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati."

اللّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ

Allahumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ibaadaka

"Ya Allah jagalah aku dari azab-Mu di hari Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu."

Demikianlah adab, doa, dan zikir sebelum tidur. Hendaknya kita mengamalkannya dengan niat ittiba’an (mengikuti) Rasulullah Saw. Semoga Allah Swt senantiasa melindungi kita dari marabahaya di saat mata terlelap.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi. Serta penjelasan dalam Fathul Baari bi Syarhi Shahih Al-Bukhari karya Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani.
 


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan