Bagaimana Cara Masuk Islam atau Menjadi Mualaf

N Zaid - Mualaf 28/01/2023
Seorang mualaf memberikan kisahnya. Foto: Youtube
Seorang mualaf memberikan kisahnya. Foto: Youtube

Oase.id - Kata Arab 'Islam' berarti 'penyerahan', dan berasal dari kata yang berarti 'damai'. Dengan demikian, agama Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai ketenangan pikiran dan kepastian hati yang sejati, seseorang harus berserah diri kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan Hukum wahyu Ilahi-Nya.

Islam bukanlah agama baru karena 'tunduk pada kehendak Tuhan', yaitu Islam, selalu menjadi satu-satunya agama yang dapat diterima di hadapan Tuhan. Untuk alasan ini, Islam adalah 'agama alam' yang sejati, dan itu adalah pesan abadi yang sama yang diungkapkan sepanjang zaman kepada semua nabi dan rasul Tuhan. 

Pesan utama dari semua nabi selalu bahwa hanya ada satu Tuhan yang Sejati dan hanya Dia yang harus disembah. Nabi-nabi ini dimulai dengan Adam dan termasuk Nuh, Abraham, Musa, Daud, Sulaiman, Yohanes Pembaptis, dan Isa (Yesus), damai atas mereka semua. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

“Kami tidak mengutus sebelum Anda (hai Muhammad) seorang utusan tetapi Kami mengungkapkan kepadanya: 'tidak ada yang berhak disembah kecuali Aku, karena itu sembahlah Aku.'” (Quran 21:25)

Namun, pesan sebenarnya dari para nabi ini hilang atau rusak seiring berjalannya waktu. Bahkan buku-buku terbaru, Taurat dan Injil telah dipalsukan dan karenanya kehilangan kredibilitasnya untuk membimbing orang ke jalan yang benar. 

Oleh karena itu, 600 tahun setelah Yesus, Tuhan menghidupkan kembali pesan yang hilang dari para nabi sebelumnya dengan mengirimkan Nabi Muhammad ﷺ dengan wahyu terakhirnya, Al-Qur'an, kepada seluruh umat manusia. Karena Nabi Muhammad ﷺ adalah nabi terakhir, Tuhan sendiri telah berjanji untuk menjaga firman-Nya yang terakhir diwahyukan sehingga menjadi sumber petunjuk bagi seluruh umat manusia hingga Hari Akhir. Sekarang penting bagi setiap orang untuk percaya dan mengikuti pesan terakhir dari Tuhan ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

“Kami tidak mengutus kamu (hai Muhammad) melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pemberi kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Quran 34:28)

  “Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (Al-Quran 3:85)

Kata "Muslim" berarti orang yang tunduk pada kehendak Tuhan, terlepas dari ras, kebangsaan atau latar belakang etnisnya. Oleh karena itu, setiap orang yang siap tunduk pada kehendak Allah berhak untuk menjadi seorang Muslim.

Manfaat Masuk Islam
Ada banyak manfaat masuk Islam. Beberapa di antaranya adalah:

• Seseorang membentuk hubungan pribadi dan langsung dengan Tuhan dengan menyembah Dia saja, tanpa membutuhkan perantara. Seseorang merasakan hubungan pribadi ini dan menyadari bahwa Tuhan mengetahui segalanya dan ada untuk membantunya.

• Seseorang menyadari tujuan sebenarnya dari kehidupannya, yaitu untuk mengenali Allah dan mengikuti perintah-perintah-Nya.

• Seseorang diberi cahaya, yang membimbingnya menjalani hidup. Agama Islam memiliki jawaban untuk semua situasi, dan seseorang akan selalu mengetahui langkah yang tepat untuk diambil dalam semua aspek kehidupan.

• Satu menemukan kebahagiaan sejati, ketenangan, dan kedamaian batin.

• Setelah masuk Islam, semua dosa sebelumnya diampuni, dan seseorang memulai hidup baru yang saleh. Dan sebagai seorang muslim, ketika seseorang melakukan kesalahan di kemudian hari, dia selalu dapat bertaubat kepada Allah yang mengampuni dosa orang-orang yang bertaubat kepada-Nya dengan tulus. Tidak ada perantara atau makhluk ciptaan untuk membuat pengakuan.

• Seseorang memperoleh keselamatan dari Api Neraka, yang telah diperingatkan oleh semua nabi.

• Manfaat yang paling besar adalah seorang muslim dijanjikan Allah pahala Firdaus (Surga) yang kekal. Mereka yang diberkati dengan Surga, akan hidup abadi dalam kebahagiaan tanpa penyakit, rasa sakit, atau kesedihan apa pun. Tuhan akan senang dengan mereka dan mereka akan senang dengan-Nya. Bahkan orang yang paling rendah derajatnya di antara penghuni surga akan mendapat sepuluh kali lipat dari yang di dunia ini, dan mereka akan mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Sesungguhnya di surga terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah dipikirkan oleh pikiran. Ini akan menjadi kehidupan yang sangat nyata, tidak hanya spiritual, tetapi juga fisik.

Cara Masuk Islam - Kesaksian Iman (Syahadat)
Menjadi seorang Muslim adalah proses yang sederhana dan mudah. Yang harus dilakukan seseorang hanyalah mengucapkan kalimat yang disebut Syahadat, yang diucapkan sebagai:

Saya bersaksi “La ilaha illa Allah, Muhammad rasoolu Allah.”

Kata-kata Arab ini berarti, "Tidak ada tuhan selain Tuhan (Allah), dan Muhammad adalah Utusan (Nabi) Tuhan." Begitu seseorang mengucapkan Syahadat dengan keyakinan dan memahami maknanya, maka ia telah menjadi seorang Muslim.

Bagian pertama, “Tidak ada tuhan yang hakiki selain Allah,” berarti bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah saja, dan bahwa Allah tidak bersekutu dan tidak memiliki anak. Bagian kedua berarti bahwa Muhammad adalah seorang Nabi sejati yang diutus oleh Tuhan untuk umat manusia.

Untuk menjadi seorang Muslim, seseorang juga harus:

- Percayalah bahwa Al-Qur'an adalah firman Tuhan yang literal, yang diwahyukan oleh-Nya.

- Percaya bahwa Hari Kiamat (Hari Kebangkitan) itu benar dan akan datang.

- Percaya pada nabi-nabi yang diutus Allah dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya, dan pada malaikat-malaikat-Nya.

- Menerima Islam sebagai agamanya.

- Tidak menyembah apa pun atau siapa pun kecuali Allah.

Proses syahadat dapat dibimbing oleh seorang guru agama, atau ulama, atau muslim lain. Umumnya di Indonesia seorang yang ingin mengucapkan syahadat dapat mendatangi masjid-masjid atau pusat kegiatan Islam lainnya. Proses ini perlu disaksikan oleh umum, agar keislaman seseorang telah disaksikan oleh lingkungannya. 

Ustaz Ammi Nur Baits dalam Konsultasisyariah, menulis bahwa ikrar ini harus diucapkan di depan saksi kaum muslimin. Jumlah saksi minimal dua orang muslim baik-baik.

Tujuan saksi adalah agar muallaf ini diakui telah pindah agama oleh masyarakat muslim lainnya. Sehingga selanjutnya, dia disikapi sebagaimana layaknya seorang muslim.

"Masuk islam tidak harus di depan kiyai, habib, ustad, atau tokoh agama lainnya. Karena bukan syarat diterimanya syahadat, harus diucapkan di depan tokoh agama. Namun harus di depan saksi dua orang muslim. Dan saksi, tidak harus tokoh agama," ujar Ustaz Ammi.

Setelah seorang mualaf berikrar dengan syahadat maka langkah berikutnya adalah mandi besar. Dalam madzhab Syafiiyah, dianjurkan bagi orang yang baru saja masuk islam untuk mandi besar, membasahi seluruh badan.

Selanjutnya mengerjakan salat. Sebab salat adalah kewajiban seseorang muslim. Tentunya hal itu dilakukan sambil berproses terus belajar mengkaji tata cara shalat yang sempurna. Yang perlu diingat adalah kewajiban salat di masjid bagi laki-laki. 

Kemudian bila, mualaf adalah laki-laki, maka ia harus berkhitan. Selanjutnya terus belajar tentang syariat Islam. Dan proses perubahan identitas pun perlu dilakukan dengan mengubah informasi di KTP terkait perubahan agama yang dipeluk.(islamreligion,konsultasisyariah)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus