Pria Amerika Dapat Hidayah Setelah Melihat Ketegaran Kakek Palestina

N Zaid - Mualaf 29/12/2024
Christopher Meeks. Foto: Ist
Christopher Meeks. Foto: Ist

Oase.id  - Seorang pria Amerika mengatakan dia memeluk Islam setelah menyaksikan keimanan seorang kakek Palestina saat ia menggendong cucunya, yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza.

Warga Palestina Khaled Al-Nabhan, yang dikenal dengan ungkapan tulusnya “Ruh Al-Ruh” (jiwa dari jiwa) saat berbicara kepada cucunya, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kata-katanya akan bergema di hati orang-orang yang tinggal ribuan mil jauhnya, apalagi mengubah hidup seseorang. Namun, itu benar-benar terjadi—dan salah satu kehidupan itu adalah kehidupan Christopher Meeks, seorang warga Amerika dari California.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Mubasher, yang dirilis pada hari Selasa, Meeks menceritakan bagaimana kata-kata Al-Nabhan dan berbagai peristiwa yang terjadi di Gaza berdampak besar padanya dan akhirnya membuatnya memeluk Islam setelah apa yang ia gambarkan sebagai pengalaman yang sangat spiritual.

“Pada bulan Oktober 2023, saya menyadari penderitaan sehari-hari rakyat Palestina. Sejak saat itu, hati saya hancur berulang kali. Saya tidak pernah merasakan kesedihan yang begitu dalam, dan saya tidak pernah meneteskan air mata sebanyak ini,” kata Meeks.

Ia mengungkapkan rasa bersalahnya saat menyadari peran negaranya dalam memasok senjata yang digunakan dalam pemboman di Gaza. “Saya melihat bom yang kami kirim mencabik-cabik orang tak berdosa di Gaza. Saya merasa sangat bersalah dan malu, serta sangat tidak berdaya. Saya mencoba untuk meredam emosi yang tak terlukiskan ini, tetapi itu malah memperburuk keadaan.”

Titik balik bagi Meeks terjadi sekitar dua bulan setelah perang dimulai, pada bulan Desember 2023.

Mengenang momen yang sangat memengaruhinya, ia berkata, “Saya melihat seorang pria tua berjanggut putih menggendong tubuh seorang gadis kecil. Ia dengan lembut mengusap wajah gadis itu dengan janggutnya untuk terakhir kalinya sebelum menurunkannya, sambil memuji Tuhan. Saya rasa saya belum pernah menangis seperti saat itu.”

Demi mencari kedamaian, Meeks mengikuti saran dari seseorang di internet yang menyarankan untuk mengunjungi masjid guna berdoa bagi Gaza. “Seseorang di internet menyarankan saya untuk pergi ke masjid dan berdoa. Saya sudah berhenti mengidentifikasi diri sebagai seorang Kristen bertahun-tahun lalu, tetapi saya masih percaya kepada Sang Pencipta. Jadi, saya pikir, mengapa tidak mencoba?”

Meeks ingat merasakan kegugupan yang mendalam saat pertama kali memasuki masjid, tetapi beban emosinya saat itu membuatnya tidak perlu takut. Tanpa ada yang perlu dikhawatirkan, ia mengikuti yang lain dalam doa, menundukkan kepala ke tanah dalam sujud.

Saat merenungkan momen itu, ia menggambarkan bagaimana doa pertamanya mendatangkan luapan emosi yang luar biasa. Saat ia berdoa bagi mereka yang telah ia lihat menderita, air mata mengalir di wajahnya.

Pada momen yang rentan itu, ia merasakan kedamaian dan kenyamanan yang mendalam menyelimutinya—sesuatu yang ia sadari telah ia cari di banyak tempat ibadah dan melalui berbagai jalur spiritual sepanjang hidupnya.

Setelah berminggu-minggu mengunjungi masjid secara teratur, Meeks resmi memeluk Islam pada 12 Januari 2024. “Setelah beberapa minggu menghadiri masjid setiap hari, saya melafalkan Syahadat. Para saudara di sini menyambut saya dengan hangat. Saya benar-benar merasa seperti saya diterima. Saya merasa sangat beruntung telah dibimbing ke Islam.”

Meeks mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Khaled Al-Nabhan, dengan mengatakan, “Semuanya dimulai dengan Paman Khaled. Ia benar-benar ‘Jiwa dari Jiwa’ bagi saya. Saya memohon kepada Tuhan untuk memberinya peringkat tertinggi di Surga.”

Khaled Al-Nabhan tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Gaza tengah pada 16 Desember 2023.

Ia dikenal luas karena kata-katanya yang menyentuh hati, "Ruh Al-Ruh," yang diucapkan kepada cucunya Reem saat ia mengucapkan selamat tinggal setelah ia dibunuh oleh pasukan Israel pada November 2023.

Perang genosida rezim Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.541 warga Palestina dan melukai 108.338 orang sejak 7 Oktober 2023.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus