Pilaf, Bukan Hanya Sekadar Kuliner Uzbekistan

N Zaid - Kuliner 09/10/2024
Pilaf. Foto: AA
Pilaf. Foto: AA

Oase.id - Pilaf, atau lebih dikenal dengan nama Plov di Uzbekistan, adalah hidangan nasi yang menjadi bagian penting dari warisan kuliner negara tersebut. 

Pilaf Uzbekistan, disajikan selama acara-acara khusus di seluruh negeri. Dihormati karena signifikansi historisnya, hidangan ini konon telah dideskripsikan oleh filsuf dan dokter terkenal Ibnu Sina di dekat kota bersejarah Bukhara. Ada lebih dari 100 jenis pilaf Uzbekistan, yang mencerminkan bahan-bahan dan metode memasak daerah tersebut.

Dikenal secara lokal sebagai "aş," pilaf dibedakan berdasarkan tempat asalnya, seperti Samarkand, Tashkent, dan Bukhara. Pilaf juga dikategorikan berdasarkan acaranya – rumah teh, hari libur, atau perayaan – dan teknik memasaknya, yang meliputi menggoreng, merebus, dan mengukus. Variannya dapat mencakup bahan-bahan seperti buah kering, quince, atau berbagai jenis daging, sedangkan persiapan dasarnya biasanya melibatkan nasi, wortel, bawang, dan daging.

Metode memasaknya melibatkan menumis bawang, daging, dan wortel sebelum merebus nasi dalam campuran tersebut. Setelah matang, pilaf didiamkan dan kemudian disajikan, yang melambangkan tradisi kuliner yang kaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap koki menambahkan sentuhan unik mereka, menjadikan pilaf bukan sekadar hidangan, tetapi bentuk seni, dengan setiap variasi menawarkan cita rasa dan tekstur yang berbeda.

Pilaf memiliki nilai budaya yang signifikan dan diyakini dapat memberikan kekuatan dan nutrisi. Teknik persiapannya, yang dikaitkan dengan Ibnu Sina, dipraktikkan secara luas, baik pria maupun wanita menguasai keahlian tersebut. Dalam keluarga Uzbek, pilaf sering dibuat setidaknya seminggu sekali, untuk menyatukan keluarga, sementara pria sering berkumpul di rumah teh yang khusus menyajikan pilaf.

Festival tahunan merayakan pilaf, dengan kompetisi untuk mengidentifikasi koki terbaik di negara tersebut. Sebuah pencapaian luar biasa terjadi pada tahun 2017 ketika para koki di Tashkent menyiapkan pilaf Guinness World Record seberat 7.360 kilogram (lebih dari 16.225 pon).

Pilaf juga diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda, menegaskan pentingnya hidangan ini di skala global.

Dengan cita rasa yang kaya, metode memasak yang unik, dan simbolisme yang mendalam dalam budaya Uzbekistan, pilaf telah menjadi lebih dari sekadar hidangan nasi. 

Bagi masyarakat Uzbekistan, menikmati pilaf bukan hanya sekadar menikmati makanan, tetapi juga merayakan identitas dan warisan budaya mereka. Pilaf adalah perpaduan sempurna antara rasa, makna, dan warisan budaya yang tak ternilai.(dailysabah)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus