Indonesia Menyambut Baik Perluasan Akses Rute Makkah

Oase.id - Indonesia pada hari Minggu menyambut baik perluasan inisiatif Rute Makkah ke tiga bandara, karena gelombang pertama kontingen haji terbesar di negara ini segera berangkat ke Arab Saudi.
Negara mayoritas Muslim terbesar di dunia akan mengirimkan 241.000 jamaah ke Arab Saudi tahun ini untuk perjalanan spiritual yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Meskipun ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 14 Juni dan berakhir pada 19 Juni, banyak jamaah yang berangkat lebih awal untuk memanfaatkan kesempatan sekali seumur hidup ini untuk menunaikan kewajiban agama mereka.
Ketika penerbangan haji pertama di Indonesia yang membawa hampir 400 jamaah berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu dini hari, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dia berterima kasih kepada kepemimpinan Saudi karena menambahkan inisiatif Rute Makkah di kota-kota lain di Indonesia.
“Saya atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi yang telah memberikan tambahan fasilitas fast track, selain Jakarta, kini sudah tersedia di Solo dan Surabaya,” kata Qoumas usai melepas rombongan pertama di ibu kota Indonesia.
“Semoga memberikan kemudahan, manfaat, dan kelancaran perjalanan bagi seluruh jemaah haji Indonesia,” jelasnya.
Diluncurkan pada tahun 2019, inisiatif Rute Makkah Kerajaan adalah program pra-perjalanan yang dibuat untuk membantu jamaah memenuhi semua persyaratan visa, bea cukai, dan kesehatan di bandara asal, serta menghemat waktu menunggu berjam-jam sebelum dan setibanya di Arab Saudi.
Tahun ini, inisiatif ini akan memberikan manfaat bagi lebih dari 128.000 jamaah Indonesia yang akan berangkat dari tiga kota terpilih.
“Kami melihat layanan jalur cepat di bandara. Ini tidak memakan waktu lebih dari dua menit. Cepat sekali, sangat membantu para jamaah. Sesampainya di sana, mereka tidak perlu melalui proses imigrasi lainnya, mereka cukup naik bus dan memulai ibadah di tanah suci,” kata Qoumas.
Tahun ini, Arab Saudi meningkatkan kuota jamaah haji di Indonesia sebanyak 20.000 jamaah, dari 221.000 jamaah tahun lalu, sehingga menjadikannya kuota jamaah haji terbesar dalam sejarah negara di Asia Tenggara.
Kuota tertinggi pada tahun-tahun sebelumnya terjadi sebelum pandemi COVID-19, yaitu pada tahun 2019, ketika Kerajaan menyetujui kuota 231.000 jamaah untuk Indonesia.
Kuota tambahan ini akan membantu mempersingkat waktu tunggu beberapa jamaah hingga beberapa tahun, yang khususnya penting bagi jamaah lanjut usia. Menurut perkiraan resmi, banyak masyarakat Indonesia yang harus menunggu hingga 45 tahun untuk mendapatkan giliran.
Ace Hasan Syadzili, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, juga hadir untuk melepas jamaah haji gelombang pertama pada hari Minggu, memuji inisiatif Rute Makkah.
“Ini tentu sangat membantu. Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, tanpa fast track imigrasi bisa memakan waktu antara dua hingga lima jam. Tapi fast track ini akan mempercepat pelayanan jemaah haji,” kata Syadzili.
“Kami akan terus mengawal dan mengawasi proses penyelenggaraan haji tahun ini agar sesuai dengan harapan masyarakat.”(arabnews)
(ACF)