Oase.id - Laporan analisis baru yang dibagikan oleh Dewan Penasihat Ekonomi kepada Perdana Menteri (PM-EAC) menunjukkan bahwa dalam sejarah masa jabatan 65 tahun, populasi Hindu menurun secara signifikan. Sementara umat Islam, Sikh, dan Kristen meningkat pesat.

Laporan ‘Share of Religious Minorities: A cross country analysis’ mempelajari data populasi agama di 167 negara.

Berdasarkan laporan tersebut, populasi Hindu mengalami penurunan sebesar 7,82%, sedangkan populasi Muslim menunjukkan dampak paling positif dengan peningkatan sebesar 14,09%. Dibandingkan dengan komunitas lain di India, populasi Kristen meningkat sebesar 2,36% dan populasi Sikh meningkat menjadi 1,85%. Selain populasi Hindu, komunitas Jain dan Parsi juga mengalami penurunan.

Meskipun kekacauan yang terjadi pada minoritas Muslim di India dipimpin oleh PM Modi, populasi Muslim tampaknya terus bertambah menurut laporan tersebut. PM Modi terlihat mengejek umat Islam untuk mendapatkan suara dari rekan-rekan mereka yang beragama Hindu.

Partai Bharatiya Janata (BJP) juga telah mendorong agar umat Islam tidak diberi kuota apa pun untuk kursi partai mana pun. Diskriminasi semacam ini telah menuai banyak kritik dari berbagai pihak di seluruh dunia, namun PM Narendra Modi tampaknya menerapkan strategi yang sama untuk mendapatkan suara.

Namun Kongres telah menargetkan BJP untuk menghentikan mereka menciptakan kekacauan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam yang tinggal di India. Namun, BJP menciptakan hambatan bagi para politisi yang berkampanye di Kongres untuk merebut kemenangan dari mereka.

Tidak hanya India, Eropa juga mengalami peningkatan besar dalam populasi Muslim di kota-kota besarnya, sehingga diperkirakan umat Islam akan menjadi mayoritas yang mencalonkan diri di wilayah tersebut.

Namun, di India, umat Islam telah memerintah India selama ratusan tahun, dan telah memberikan kontribusi besar bagi wilayah India, pertumbuhan populasi ini merupakan pertanda baik bagi populasi Muslim yang tinggal di India.

(ACF)