Idul Adha: Keistimewaan dan 3 Amalan Hari Tasyrik untuk Umat Islam
Oase.id – Hari tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, istilah tasyrik diambil dari kata [شرقت الشمش] yang artinya matahari terbit. Menjemur sesuatu, dalam bahasa Arab dinyatakan: [شَرَّقَ الشَيْءَ لِلشَّمْشِ]. Hari tasyrik menjadi hari yang diistimewakan oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203).
Menurut kitab Lathaiful Ma’arif, yang dimaksud hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Dan Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, dengan Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir. Sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tasyrik.
Dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan dishahihkan al-Albani. Al-A’dzami mengatakan dalam Ta’liq Shahih Ibnu Khuzaimah: Sanadnya Sahih).
Amalan-amalan di hari tasyrik
Saking istimewanya hari tasyrik, umat Muslim dianjurkan untuk memaksimalkan upaya memperoleh pahala sebanyak-banyaknya dan limpahan rahmat dari Allah Swt. Berikut beberapa amalan di hari tasyrik yang bisa kita kerjakan:
1. Memperbanyak berdzikir
Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Memuliakan hari tasyrik dengan berdzikir sangat dianjurkan, berdzikir bisa dilakukan dengan beberapa lafalan, diantaranya: Mengumandangkan takbir, sebagaimana yang sering dilakukan oleh para sahabat. Setiap selesai salat fardhu Umar bin Khattab RA selalu bertakbir tepatnya setelah 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar.
2. Memperbanyak berdoa
Banyak ulama yang menganjurkan untuk memperbanyak doa di hari-hari tasyrik. Sebagaimana Anas bin Malik mengatakan:
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Doa yang paling banyak dilantunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah RABBANAA AATINAA FIDDUNYAA HASANAH dst.. (HR. Bukhari 6389 dan Muslim 2690).
Doa ini biasa dikenal sebagai doa sapu jagad. Doa yang dianggap sebagai doa yang mengumpulkan seluruh bentuk kebaikan dan menolak seluruh keburukan. Selain itu, doa bentuk penyempurna ibadah kepada Allah yang berisi pujian dan harapan manusia kepada Allah, maka dari itu memperbanyak doa di hari tasyrik saat dianjurkan.
3. Menyembelih hewan kurban
Pada hari-hari tasyrik masih diperbolehkan untuk melakukan menyembelih hewan kurban. Mengingatkan bahwa berkurban salah satu ibadah yang mampu mendekatkan diri kepada Allah Swt dan sebagai wujud syukur. Rasulullah ﷺ bersabda: “Di setiap hari tasyrik, boleh menyembelih.” (HR. Ahmad, ibn Hibban, Ad-Daruquthni, dan yang lainnya).
(ACF)