Perpustakaan Nasional Mesir Menyimpan Naskah Al-Quran Langka dari Sejarah Islam

N Zaid - Alquran 06/05/2025
Foto: Ist
Foto: Ist

Oase.id - Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir, yang juga dikenal sebagai Dar Al-Kutub, menyimpan koleksi berharga manuskrip Al-Quran yang langka dan bersejarah, beberapa di antaranya berusia lebih dari satu milenium.

Osama Talaat, Kepala Otoritas Umum untuk Perpustakaan dan Dokumen Nasional serta seorang profesor barang antik Islam dan Koptik, membahas koleksi lembaga tersebut dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi dengan saluran TV ON Mesir.

“Perpustakaan dan Arsip Nasional adalah salah satu lembaga budaya terpenting di Mesir. Asal usulnya berawal dari awal abad ke-19,” kata Talaat, seraya mencatat bahwa arsip tersebut didirikan pada tahun 1828, menjadikan Mesir sebagai negara ketiga setelah Inggris dan Prancis yang mendirikan arsip nasional.

Menurut Talaat, Al-Quran langka biasanya disumbangkan ke masjid-masjid besar, termasuk Masjid Amr ibn al-As yang bersejarah di Kairo—yang saat itu dianggap sebagai masjid negara Mesir. Naskah-naskah ini kemudian dipindahkan ke Perpustakaan Nasional untuk dilestarikan.

“Perpustakaan ini menyimpan Al-Quran yang sangat langka dari berbagai periode sejarah. Al-Quran ini terkenal karena fitur artistik dan kaligrafinya,” katanya.

Di antara data-x-item yang paling signifikan dalam koleksi tersebut adalah sebuah naskah yang dikenal sebagai Mushaf Uthman, yang ditulis di atas kulit rusa dengan aksara Kufi awal. “Salinan ini tidak memiliki tanda vokal atau titik diakritik, yang umum pada saat itu. Orang Arab saat itu dapat membaca teks tersebut secara naluriah,” jelas Talaat.

Talaat juga menyebutkan Al-Quran berusia 1.300 tahun yang dikaitkan dengan Imam Ja‘far al-Sadiq (AS). Naskah tersebut, yang berasal dari tahun 148 H (sekitar tahun 765 M), diyakini oleh sebagian orang ditulis dengan tangannya sendiri.

Naskah langka lainnya adalah “Al-Quran Ibn Qalawun,” yang berasal dari era Mamluk dan pemerintahan keluarga Qalawun di Mesir. Talaat menggambarkannya sebagai “salah satu salinan terpenting yang disimpan di perpustakaan.”

Salah satu barang yang sangat terkenal adalah “Al-Quran Qulijito,” hadiah dari seorang sultan Mongol di Iran kepada Sultan al-Nasir Muhammad ibn Qalawun dari Mesir. “Naskah ini telah terdaftar sebagai bagian dari Daftar Memori Dunia UNESCO sejak tahun 1992, di bawah koleksi Al-Quran Mamluk,” katanya.

Talaat mengakhiri pidatonya dengan menyoroti pelestarian Al-Quran Qulijito, yang berasal dari tahun 725 H (sekitar tahun 1325 M). “Al-Quran ini tetap dipertahankan dalam keadaan aslinya, tanpa ada perubahan pada warna atau teksnya. Al-Quran ini tetap seperti keadaan pada masa pemerintahan Sultan al-Nasir Muhammad.”(iqna)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus