Influencer Malaysia Bercerita Diganggu Pria di Hotel di Mekkah
Oase.id - Pelecehan dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja, bahkan di tempat yang kita anggap suci. Baru-baru ini, seorang jemaah asal Malaysia Zhiddin Aziz berbagi kejadian yang meresahkan yang dialaminya selama umrah, yang menegaskan bahwa Mekkah pun tidak luput dari kejadian yang tidak mengenakkan.
Pertemuan yang Tak Terduga dan Mengganggu
Setelah menuntaskan ibadah haji, Zhiddin mengunggah pengalaman mengerikan di TikTok yang kemudian menjadi viral dan ditonton hampir 900.000 kali dalam waktu kurang dari sehari. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bagaimana seorang pria Arab tak dikenal mendatanginya di lobi sebuah hotel di Mekkah, menanyakan sedang bersama siapa, dan mengungkapkan keinginannya untuk menemaninya ke kamarnya.
Saat pria itu terus membuat alasan yang samar-samar, Zhiddin langsung menghadapinya, menanyakan apakah dia punya niat yang tidak pantas. Pria itu tampak terkejut tetapi tidak menyangkal kecurigaan Zhiddin.
Selama interaksi, pria itu berulang kali mencoba menyentuh tangan Zhiddin, yang menambah rasa tidak nyaman. Zhiddin dengan tegas menyatakan ketidaktertarikannya, menyatakan bahwa dia tidak ingin terlibat dalam perilaku yang disarankan.
Dampak Emosional dan Insiden Sebelumnya
Pemirsa memperhatikan bahwa Zhiddin tampak sangat terguncang dalam video tersebut. Ia kemudian mengonfirmasi bahwa ia merasakan berbagai emosi selama insiden tersebut—takut, frustrasi, tidak percaya—saat ia memproses pertemuan yang tidak terduga tersebut.
Zhiddin berbagi bahwa ini bukan pertama kalinya ia menghadapi pelecehan. Bahkan, ia menceritakan dua pengalaman sebelumnya tentang pelecehan serupa yang tidak diinginkan, termasuk satu insiden di dekat tempat kelahiran Nabi Muhammad (shallallahu alaihi wa sallam). Pertemuan terakhir ini berlangsung sekitar 20 menit, dan Zhiddin akhirnya berhasil mencegah pria itu untuk mengikutinya lebih jauh.
Tetap Tenang dalam Situasi Sulit
Ketika ditanya bagaimana ia tetap tenang, Zhiddin menjelaskan, “Saya mencoba untuk tetap tenang dan menanggapi dengan sopan, tidak ingin dia bertindak lebih agresif.” Ia berbagi bahwa keyakinannya membantunya menavigasi situasi, membimbingnya untuk fokus pada tindakan itu sendiri daripada mengutuk individu tersebut.
“Saya percaya setiap orang memiliki alasan dan latar belakangnya sendiri. Dengan menanggapi dengan tenang, saya berharap dapat meredakan situasi dan menjaga diri saya tetap aman. Saya memandangnya sebagai ujian bagi dia dan saya,” Zhiddin merenung.
Mencari Dukungan dan Nasihat untuk Orang Lain
Meskipun sangat terguncang, Zhiddin memilih untuk tidak melaporkan kejadian tersebut kepada staf hotel atau pihak berwenang setempat, karena ia tidak ingin mengganggu fokus ibunya pada ibadah. Sebaliknya, ia memberi tahu staf kelompok umrah, yang menawarkan dukungan dan memastikan bahwa seseorang menemaninya setiap kali ia pergi.
Merenungkan kejadian tersebut, Zhiddin berbagi nasihat bagi siapa pun yang mungkin menemukan diri mereka dalam situasi serupa. “Tetap waspada dan percaya pada insting Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman atau terancam, tetaplah tenang, cari bantuan, dan hindari berada sendirian di tempat terpencil. Selalu beri tahu seseorang di mana Anda berada.”
Zhiddin juga menekankan pentingnya menangani perilaku daripada menghakimi individu. “Kecam perilakunya, bukan orangnya. Kita tidak tahu alasan di balik tindakan seseorang. Menangani perilaku yang tidak pantas sambil tetap tenang dapat membantu mencegah konflik yang tidak perlu dan menghindari tumbuhnya kebencian.” (TII)
(ACF)