Masjid Koahsiung Landmark Kebanggaan Kota Pelabuhan di Taiwan

N Zaid - Masjid 18/01/2023
Masjid Koahsiung. Foto Wikipedia
Masjid Koahsiung. Foto Wikipedia

Oase.id - Masjid Kaohsiung adalah sebuah masjid di Distrik Lingya, Kaohsiung, Taiwan. Ini adalah masjid kedua yang dibangun di Taiwan setelah Masjid Agung Taipei di Taipe

Masjid Kaohsiung dibangun pada tahun 1949 di Taiwan oleh kaum nasionalis Muslim setelah kekalahan mereka melawan komunis dalam perang saudara China. Pada awalnya, pejabat publik Muslim bekerja sama dengan pemerintah Kuomintang untuk menyarankan pembangunan masjid baru di Taiwan dan mulai mengumpulkan dana sejak Januari 1949. Awalnya, mereka menyewa ruangan seluas 270 meter persegi di Jalan 117 Wufu 4th  di Distrik Yancheng sebagai lokasi sementara.

Karena keterbatasan ruang yang tersedia di 117 Wufu 4th Road, mereka pindah ke bangunan bergaya Jepang seluas 460 meter persegi di 196 Linsen 1st  Road di Distrik Sinsing pada tahun 1951. Area musala utama seluas 135 meter persegi. Dengan bertambahnya jumlah jamaah Muslim, mereka mulai mengumpulkan dana untuk masjid baru. Pada Oktober 1988, tanah masjid lama dijual dan uang yang mereka terima digunakan untuk membiayai pembangunan masjid baru. 196 Linsen 1st Road sekarang menampung pusat layanan pelanggan FarEasTone.

Pada bulan Februari 1990, mereka akhirnya memindahkan masjid tersebut ke tempat yang lebih besar dan bangunan yang lebih lengkap untuk menampung jumlah umat Islam yang terus bertambah yang terletak di Jalan 11 Jianjun di Distrik Lingya. Konstruksi dimulai pada 17 Desember 1990, selesai pada akhir Desember 1991 dan dibuka pada April 1992. Biayanya US$1.900.000.

Perkotaan dan Arsitektur
Masjid Kaohsiung adalah bangunan tiga lantai yang memiliki kubah besar khas Timur Tengah. Desain ruang sholat, sudut, sudut dan komponen bangunan didasarkan pada masjid tradisional di Timur Tengah. Bangunan ini meliputi area seluas 2.657 meter persegi.

Lantai pertama adalah asrama pria dan wanita, musala wanita dan pusat kegiatan wanita. Lantai dua merupakan musala utama, pusat kajian bahasa Arab dan ruang pamer budaya Islam. Lantai tiga adalah ruang tamu, pusat kegiatan pemuda, kantor dan dapur. Masjid ini juga dilengkapi dengan kantor imam, kantor administrasi, perpustakaan dan tempat wudhu.

Lebih dari 100 jamaah dari berbagai usia dan kebangsaan — beberapa dari mereka adalah para pelaut yang bekerja di kapal yang tengah berlabuh di Kaohsiung — beribadah di masjid ini. Bangunan masjid ini dibuat lebih modern pada 1992 setelah lebih dari empat dekade digunakan. Kini, masjid ini menjadi salah satu “cityscape” yang dibanggakan masyarakat Kaohsiung. Pelancong muslim yang ke Taiwan juga dapat menemukan sebuah restoran halal berdiri tepat di samping bangunan masjid.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus