Israel Tutup Pintu Al-Aqsa untuk Warga Palestina pada Jumat ke-3 Ramadan

N Zaid - Palestina 22/03/2025
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Untuk hari Jumat ketiga berturut-turut selama bulan Ramadan, otoritas Israel mempertahankan pembatasan akses warga Palestina ke Yerusalem untuk salat di Masjid Al-Aqsa, bahkan bagi mereka yang memiliki izin.

Pasukan Israel di pos pemeriksaan Qalandiya, sebelah utara Yerusalem, memeriksa kartu identitas pribadi dan izin salat. Meskipun memiliki dokumen yang diperlukan, puluhan warga Palestina dilaporkan ditolak masuk.

Ibrahim Awad, dari al-Yamon di Tepi Barat utara, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA): "Saya tiba di pos pemeriksaan, dan setelah identitas saya diperiksa, saya ditolak masuk tanpa penjelasan apa pun."

"Setelah saya pergi, saya menerima pesan teks di ponsel saya yang menyatakan bahwa saya dilarang memasuki Yerusalem karena 'hasutan' di media sosial," kata Awad.

Dia membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa dia hanya menyatakan simpati kepada para korban. "Pendudukan membungkam suara-suara. Mereka bahkan tidak ingin kita bersimpati kepada para korban, dan mereka tidak ingin kita mencapai Yerusalem," imbuhnya.

Ismail Abdullah, 67 tahun, mengungkapkan rasa frustrasinya setelah ditolak masuk meskipun memiliki izin.

"Saya belum pernah melihat situasi seperti ini. Ini situasi yang mengerikan... Apa yang bisa kita katakan? Israel tidak menginginkan siapa pun di Palestina, tidak di Yerusalem, atau di tempat lain mana pun," katanya.

"Pada usia saya, mereka masih menolak akses saya ke Yerusalem dan untuk berdoa di Al-Aqsa, dengan alasan saya tidak memiliki izin untuk berdoa," 
Seorang pria tua lainnya, Sadiq Mohammed, dari kota Beit Ur al-Tahta di distrik Ramallah, mengatakan.

"Pada usia ini, izin apa yang mereka harapkan saya miliki untuk berdoa di Al-Aqsa?" tanyanya.

Pada tanggal 6 Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan yang lebih ketat terhadap akses jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat selama bulan puasa Ramadhan.

Berdasarkan pembatasan baru tersebut, hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki Masjid Al-Aqsa.

Namun, akses akan bergantung pada perolehan izin keamanan sebelumnya dan menjalani pemeriksaan keamanan menyeluruh di pos pemeriksaan yang ditentukan.

Keputusan tersebut bertepatan dengan serangan harian yang terus berlangsung oleh ratusan pemukim ilegal Israel ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci, di samping peningkatan pembatasan terhadap warga Palestina yang bepergian dari Tepi Barat.

Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat yang membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.

Warga Palestina menganggap pembatasan ini sebagai bagian dari upaya Israel yang lebih luas untuk meyahudikan Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, dan menghapus identitas Arab dan Islamnya.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus