Video McD di Madinah Ramai Antrean Tuai Kontroversi

Oase.id - Video yang beredar di internet telah memicu kontroversi karena menunjukkan pelanggan Muslim di Madinah mengantre di jaringan makanan McDonald’s milik Israel dan mengabaikan pilihan halal lainnya.
Video tersebut menuai kritik sehubungan dengan boikot yang sedang berlangsung terhadap produk-produk milik Israel. Namun antrian di depan McDonald’s dan juga di Madinah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas kampanye boikot terhadap produk-produk Israel dan para pendukungnya.
Kampanye boikot dimulai pada 7 Oktober 2023 setelah Israel menyerang Gaza yang menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina dan memblokir pasokan kebutuhan pokok ke kota tersebut. Tingkat keparahan situasi meningkat ketika rumah sakit dan gereja diserang yang mengakibatkan layanan kesehatan di Gaza hancur.
Mengingat pentingnya situs suci dan Masjid Al Aqsa, umat Islam di seluruh dunia menyerukan boikot secara luas terhadap produk dan perusahaan Israel yang mendukung Israel termasuk jaringan makanan terkenal McDonald’s.
Marah dengan serangan Israel di Gaza, umat Islam menyatakan solidaritas mereka terhadap Palestina dan menggunakan kekuatan media sosial untuk menyebarkan kampanye tersebut. Negara-negara seperti Turki, Malaysia, Mesir, dan Yordania mendukung kampanye boikot tersebut. Boikot tersebut bahkan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan milik Israel.
Untuk menekan pemerintah Israel agar mengakhiri serangan Brutalnya di Gaza, para pendukung pro-Palestina menyerukan boikot terhadap McDonald’s, jaringan makanan terkenal tersebut setelah perusahaan tersebut memposting di halaman resminya bahwa mereka akan menyediakan makanan gratis kepada tentara Israel.
Namun, video yang beredar di Internet mengungkapkan bahwa boikot tersebut belum mendapatkan dukungan universal di kalangan umat Islam. Video tersebut dengan jelas menunjukkan antrean panjang pelanggan Muslim yang menunggu untuk membeli makanan dari rantai makanan milik Israel meskipun terdapat pilihan Halal lainnya seperti Al Baik dll.
Video tersebut mendapat kritik luas karena sejumlah orang berpendapat bahwa membeli sesuatu dari perusahaan Israel sama dengan mendanai pemerintah Israel untuk menyerang Gaza. Hanya sedikit orang yang tidak setuju dan mengklaim bahwa memboikot McDonald’s tidak akan berdampak pada situasi di Gaza. Mereka berpendapat bahwa satu-satunya cara kita dapat membantu rakyat Palestina adalah dengan menyumbangkan uang dan meningkatkan kesadaran.
Video dari Madinah menunjukkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam dan menyoroti tantangan kampanye boikot. Video tersebut menimbulkan pertanyaan tentang peran umat Islam dalam konflik tersebut dan menyerukan umat Islam untuk bangkit dan menyuarakan Suara mereka untuk saudara-saudara mereka di Palestina.
(ACF)