3 Tips Untuk Menghilangkan dan Mengatasi Hasad Dalam Hati

N Zaid - 10/11/2022
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Seorang muslim harus menjaga dan berusaha menghilangkan sifat buruk dalam hatinya. Salah satunya adalah hasad. Apa itu hasad?  Syeikh Musthafa Al-Adawi dalam At-Tashiil li Ta'wil, At-Tanziil Juz Amma fii Sual wa Jawab, menerangkan bahwa hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain.

Sementara Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan bahwa hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad. (Maju'ah Al'Fatawa, 10:111)

Hasad merupakan sikap hati yang harus diatasi, dihilangkan. Ibnu Taimiyah rahimahullah menyebut hasad sebagai penyakit hati. Beliau berkata bahwa setiap jasad tidaklah bisa lepas dari (timbul rasa) hasad. Namun orang yang berpenyakit hati akan menampakannya. Sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya." 

Penyakit hasad ini memiliki kaitan dengan keimanan seseorang. Seseorang yang beriman kepada Allah akan menyadari hasad yang timbul pada hatinya adalah sesuatu yang harus dibenci, bukan justru diumbar atau ditampakkan.  Orang yang beriman memiliki kecenderungan untuk bersabar terhadap apa yang ia alami atau yang ia saksikan bahwa semua itu tidak lepas dari ketentuan Allah. 

Lalu bagaimana menghilangkan hasad?

1. Hendaklah seseorang merasa bersyukur

Hasad umumnya timbul ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan atau anugrah, sementara seseorang merasa tidak dapat meraih kenikmatan itu. Islam pun mengajarkan agar seseorang senatiasa menumbuhkan rasa bersyukur di dalam dadanya. Dengan begitu, salah satu faedah rasa syukur adalah seseorang tidak menyibukkan diri menghitung-hitung kenikmatan orang lain dan membandingkan dengan dirinya sehingga dadanya terasa sesak.

2. Melihat ke bawah tidak selalu melihat ke atas dalam urusan dunia

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490; Muslim, no. 2963)

3 Membalikkan hasad dengan mendoakan kebaikan untuk orang lain/yang mendapat kenikmatan

Dari Ummu Darda’ radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Doa seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan doanya kepada saudarany). Ketika dia berdoa kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata: Aamiin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya.” (HR. Muslim, no. 2733)

Dengan begitu lebih baik mendoakan orang lain mendapat kebaikan dari Allah, sehingga kita pun dimudahkan untuk mendapat yang semisal karena malaikat pun mengaminkan orang yang mendoakan sesama muslim lain.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus