Senyapkan Notifikasi, Facebook Terbitkan Fitur Quiet Mode

Oase.id- Facebook menyadari pentingnya rehat dari media sosial tidak hanya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau menjadi produktif, tapi juga untuk menjaga kesehatan mental. Karenanya, Facebook menambahkan fitur penghitung waktu bertajuk Quiet Mode.
Fitur ini dilaporkan GSM Arena bertujuan untuk membantu pengguna dalam membatasi waktu interaksi dengan aplikasi Facebook. Mengaktifkan Quiet Mode akan mengubah pengaturan seluruh aplikasi menjadi senyap dalam kurun waktu yang telah ditentukan pengguna.
Jika mencoba membuka aplikasi saat Quiet Mode aktif, pengguna akan menerima pengingat bahwa masih berada dalam durasi Quiet Mode dan menyuguhkan shortcut guna mengelola pengaturan untuk mode ini.
Sayangnya, pengaturan ini belum dapat ditemukan pada aplikasi versi Android, sehingga diperkirakan baru tersedia pada aplikasi versi iOS. Facebook bukan satu-satunya platform media sosial yang melakukan pembayaran pada layanan mereka.
Sejumlah media sosial lain seperti Netflix, TikTok, dan bahkan YouTube telah menurunkan kualitas tampilan konten mereka sebagai upaya untuk mengimbangi peningkatan trafik selama kebijakan beraktivitas dari rumah diberlakukan.
Photo from GSMArena
Selain itu, Facebook juga dilaporkan mengalami kendala dalam mempertahankan operasionalisasi platform karyanya. Facebook Messenger, Instagram, dan WhatsApp juga mengalami peningkatan penggunaan sebab semakin banyak pengguna yang memanfaatkan fitur komunikasi ini untuk tetap dapat terhubung dengan rekan dan keluarga mereka.
Sebagai pengingat, pengguna dapat selalu menggunakan fitur Digital Wellbeing pada aplikasi versi Android atau Screentime pada aplikasi versi iOS untuk mengatur pembatasan waktu penggunaan harian aplikasi yang sering digunakan.
Sebelumnya, di Amerika Serikat, Facebook mulai membagikan lokasi penggunanya tapi bukan karena kebocoran data melainkan dengan tujuan mulia. Media sosial milik Mark Zuckerberg ingin membantu peneliti COVID-19 atau virus Korona untuk menemukan pola penularan virus tersebut.
Cara ini dilakukan sebagai bagian program terbaru Facebook bernama Data for Good. Jadi Facebook akan mengumpulkan data penggunanya, tanpa melanggar privasi, dan akan menyediakan data yang dibutuhkan kepada peneliti medis.
Caranya adalah dengan mengumpulkan data anonim pengguna Facebook terutama lokasi setiap pengguna. Harapannya bisa diperoleh data mengenai prediksi penyebaran atau penularan COVID-19 dan mengungkap negara bagian mana yang harus melakukan karantina.
(SBH)