Devi, Pelajar Ini Mewakili Indonesia Kampanyekan Perdamaian di Kenya

Sobih AW Adnan - Prestasi dan Beasiswa 11/01/2020
Devi Farida, pelajar Indonesia yang mendapat kesempatan mengkampanyekan potret toleransi beragama Indonesia di Kenya/foto: istimewa
Devi Farida, pelajar Indonesia yang mendapat kesempatan mengkampanyekan potret toleransi beragama Indonesia di Kenya/foto: istimewa

Oase.id: Remaja asal Cirebon, Jawa Barat, Devi Farida terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam Youth Exchange for Freedom on Religion and Belief di Kenya. Ajang ini diikuti oleh para pelajar dari tiga negara, yakni Kenya, Indonesia, dan Belanda.

"Acaranya digelar pada 12 sampai 17 Januari. Tentu, saya bangga karena tidak semua pelajar mendapatkan kesempatan seperti ini," kata Devi, ketika dihubungi Oase.id, Jumat, 10 Januari 2020.

Di Kenya, Devi akan mengikuti serangkaian agenda terkait penguatan toleransi beragama. Mulai dari forum-forum diskusi, serta melakukan kunjungan ke komunitas perdamaian, lembaga perlindungan perempuan dan anak, organsiasi kepolisian, museum, dan tempat-tempat ibadah.

"Harapannya selama berkegiatan di sana, saya bisa maksimal menyampaikan tentang potret toleransi keberagamaan di Indonesia," ujar dia.

 

Devi dikenal aktif sebagai anggota Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Kesempatan lawatannya ke Kenya didapatkan setelah lulus mengikuti pendidikan di Sekolah Cinta Perdamaian (Setaman) di Fahmina Institute Cirebon.

Manager Islam dan Gender Fahmina Institute sekaligus Kepala Sekolah Setaman Alifatul Arifiati mengatakan, Youth Exchange for Freedom on Religion adalah kegiatan yang memiliki misi perdamaian dunia. Acara ini didukung sebuah lembaga bernama Mensen met een Missie yang berpusat di Belanda.

"Setelah mengikuti Setaman, Devi memang tampak aktif membangun jejaring antarorganisasi lintas iman. Bahkan, dia menggerakkan pertemuan-pertemuan demi menularkan semangat toleransi di Indonesia," kata Alif.

embed

Devi Farida (kiri), Pendiri Fahmina Institute KH Husein Muhammad (tengah), Kepala Setaman Alifatul Arifiati (kanan)/ist

 

Devi tidak sendirian, menurut Alif, secara keseluruhan Indonesia mengirim 8 orang delegasi. Mereka yang terpilih terbang ke Kenya adalah remaja dan aktivis toleransi perdamaian dari Yogyakarta, Makassar, Poso, dan Cirebon.

"Sebagai tindak lanjut, kemungkinan akan ada ajang balasan agar aktivis-aktivis di Kenya dan Belanda bisa berkunjung dan belajar langsung tentang toleransi keberagamaan di Indonesia," tutup Alif.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan