Alasan Kenapa Nabi Muhammad Menyuruh Kita Menjauhi AlUla?

N Zaid - Arab Saudi 12/02/2023
AlUla Foto: Welcome Saudi
AlUla Foto: Welcome Saudi

Oase.id - Arab Saudi baru-baru ini dilaporkan berusaha mengubah situs warisan peradaban kuno yang terletak tidak jauh dari kawasan Al-Ula menjadi tujuan wisata global untuk membuka diri terhadap dunia dan mendiversifikasi ekonomi Kerajaan dari minyak.

Hegra atau Al-Hijr
Tempat misterius kuno yang disebut Hegra atau Al-Hijr dipenuhi dengan gunung-gunung besar dan ukiran konstruksi yang luar biasa indah yang tidak tersentuh selama berabad-abad. Sekarang UNESCO mengakuinya sebagai salah satu warisan tertua dunia.

Menurut para arkeolog, konstruksi di gunung seperti yang terlihat di tempat itu bukanlah pekerjaan orang biasa karena saat ini kita menggunakan mesin yang kuat untuk itu.

Al Ula juga dikenal sebagai Maidan e Saleh (Rumah Thamud). Dalam Islam, tempat ini juga dikenal sebagai Maidan e Saleh, yaitu rumah bagi qaum e Thamud (bangsa Thamud), kaum Nabi Saleh (AS) yang dikenal karena kekuatan dan keterampilan ajaibnya dalam membuat ukiran gunung dan konstruksi yang masih bisa kita lihat hari ini.

Konon daerah ini dulunya sangat subur dan hijau, yang memiliki padi-padian dan hasil panen yang cukup setiap tahunnya. Namun kekayaan alam yang melimpah ini membuat orang kaya di kalangan kaum Thamud menjadi sombong dan kejam serta suka menyiksa dan membunuh orang miskin.

Nabi Saleh alaihis salam kemudian diutus untuk membimbing mereka oleh Allah subhanahu wa ta'ala, sebagaimana diriwayatkan dalam Al-Qur'an berikut:

Namun, alih-alih menerima Saleh, mereka menantang Saleh untuk melakukan mukjizat untuk membuktikan kenabiannya. Mereka menantangnya untuk mengeluarkan seekor unta dari bebatuan di dekatnya. Saleh berdoa, dan keajaiban terjadi dengan izin Allah. Seekor unta betina muncul di antara mereka dan melahirkan seekor anak sapi. Hazrat Saleh memerintahkan orang-orang Thamud untuk menghormatinya.

Beberapa dari mereka percaya pada kenabian Saleh, sementara yang lain tetap menolaknya meskipun dua dari mereka membunuh unta yang tidak bersalah.

Sebagai hukuman untuk ini, Allah juga mengirimkan gempa bumi di tengah malam, yang membuat mereka semua mati, dan tidak ada yang bangun lagi. Dalam surat Al-A’raf ayat 78, Allah berfirman:

Yang tersisa hanyalah bangunan besar dan monumen yang mereka pahat dari gunung dan bebatuan, seperti yang masih bisa kita lihat hari ini.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam Menghindari Al Ula (Maidan e Saleh)

Ketika Nabi Muhammad ﷺ melewati tempat ini saat pergi untuk Pertempuran Tabuk, dia secara khusus menunjuk tempat ini (Al Ula atau Maidan e Saleh) kepada para sahabatnya sebagai seorang ibrat. Dia memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari satu sumur yang digunakan oleh unta Hazrat Saleh alaihis salam dan melarang mereka makan dan minum apa pun dari daerah itu dan melewatinya dengan agak cepat.

Gempa besar yang terjadi ribuan tahun lalu juga telah menipiskan lapisan pelindung bawah tanah bumi. Saat ini, para ilmuwan telah menemukan lubang besar di lapisan ozon atmosfer tepat di atas area yang hancur ini. Hal ini menempatkan wilayah tersebut pada risiko kerusakan akibat gempa bumi, kerusakan akibat sinar UV, berbagai penyakit kulit, kanker, dan badai alam.

Para peneliti setuju bahwa tidak aman bagi manusia untuk tinggal lama di sana. Hal ini sesuai dengan larangan yang disabdakan Nabi Muhammad ﷺ tentang tempat ini.

Tempat yang merupakan tanda ibrat ini, tidak boleh digunakan sebagai tempat kesenangan dan hiburan. Maidan e Saleh telah menjadi rumah bagi orang-orang yang dihancurkan oleh Azaab dan murka Allah. Tempat ini seharusnya mengingatkan kita akan Pencipta kita, Keagungan-Nya, dan Kuasa-Nya.

Sebaliknya, tempat ini mulai dirayakan dan dinikmati sebagai seni arsitektur. (theislamicinformation)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus