Perintah Agama, Berikut 5 Keistimewaan Orang yang Menuntut Ilmu

Phooby Kamaratih - Menuntut Ilmu 05/08/2021
 Photo by Monstera from Pexels
Photo by Monstera from Pexels

Oase.id – Tentunya kita sudah tidak asing dengan istilah "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri china." Sebagai manusia kita dituntut untuk selalu belajar. Sebab dalam Islam, menuntut ilmu merupakan ibadah yang mulia dan disukai oleh Allah Swt.

Allah Swt berfirman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 tentang derajat orang berilmu:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”

Rasulullah ﷺ bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu agama adalah kewajiban atas setiap Muslim.” (Shahih: HR. Ibnu Majah no. 224)

Menuntut ilmu merupakan hal wajib dan sebagai bentuk ibadah yang diwajibkan dalam Islam. Berikut ini Oase.id merangkum beberapa keistimewaan yang diperoleh jika seseorang menuntut ilmu:

1. Tanda seseorang diberikan hidayah

Salah satu tanda yang ditunjukkan oleh Allah Swt pada orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang menuntut ilmu dan mendapatkan kemudahan untuk memahami serta mempelajari ilmu syar’i. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya Allah Swt menciptakan makhluk-Nya dalam kegelapan, Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang tidak mendapatkannya maka dia tersesat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh syaikh Al-Albani)

2. Amalan yang tak putus

Menuntut ilmu dan mengamalkan merupakan ibadah yang pahala tidak akan pernah putus walaupun seorang Muslim telah meninggal dunia. Menuntut ilmu tidak dibatasi oleh umur, suku, keadaan, dan lain – lain.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shaleh yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Muslim no. 1631)

3. Terhindar dari fitnah

Orang – orang yang berilmu dan menuntut ilmu mendapatkan jaminan untuk terhindar dari fitnah dan laknat di dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya dunia itu terlaknat dan terlaknat pula isinya kecuali berzikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya, orang berilmu, dan orang yang belajar.” (Hasan: HR. At-Tirmidzi no. 2322)

Syaikh Al-Munawi menjelaskan “dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)

4. Menjalankan perintah dan tanda dicintai Allah Swt

Kewajiban menuntut ilmu merupakan salah satu perintah langsung turun dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad ﷺ, dan Rasul selalu berusaha untuk menambahkan ilmu seperti yang diperintahkan. Selain menjalankan perintah, menuntut ilmu dan memahaminya juga tanda dicintai Allah.

Firman Allah dalam QS.Taha 114, berbunyi:

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الۡمَلِكُ الۡحَـقُّ‌ ۚ وَلَا تَعۡجَلۡ بِالۡقُرۡاٰنِ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يُّقۡضٰٓى اِلَيۡكَ وَحۡيُهٗ‌ۖ وَقُلْ رَّبِّ زِدۡنِىۡ عِلۡمًا

Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."

Dan Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Dia akan menjadikannya mendalami agama. Aku hanya berbagi dan Allah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok dari umat ini yang tegak di atas perintah Allah, orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka hingga datang hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari no. 3971 dan Muslim no. 1037)

5. Bukan termasuk orang-orang munafik

Dengan menuntut ilmu, seseorang berusaha untuk paham atas ilmu agama dan mengamalkan agar menjadi bekal di akhirat. Muslim yang berilmu akan terhindar dari golongan orang munafik, seperti hadits berikut:

خَصْلَتَانِ لَا تَجْتَمِعَانِ فِي مُنَافِقٍ، حُسْنُ سَمْتٍ، وَلَا فِقْهٌ فِي الدِّينِ

“Dua perkara yang tidak akan berkumpul pada diri seorang munafik, yaitu banyak diam dan faqih dalam agama.” (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 2684)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus