Menara Al-Hadba yang Ikonik di Mosul Dipulihkan

Oase.id - Menara Al-Hadba yang ikonik di kota Mosul di Irak utara, yang dihancurkan oleh kelompok teroris ISIS pada tahun 2017, telah dipugar oleh UNESCO. Menara tersebut, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nuri yang bersejarah, dibuka kembali dalam sebuah upacara pada hari Rabu.
"Kita berada di sini di dekat menara Al-Hadba - salah satu monumen paling ikonik di dunia Arab dan dunia pada umumnya. Kita tahu tentang kengerian yang terjadi di sini dan sekarang ini adalah simbol harapan, masa depan yang lebih baik. Dan segera kita akan mengadakan pembukaan kembali secara resmi," kata Audrey Azoulay, direktur jenderal UNESCO, selama upacara tersebut.
Badan PBB tersebut telah menginvestasikan jutaan dolar dalam proyek tersebut, meskipun masjid itu sendiri belum sepenuhnya dipugar.
Gubernur Nineveh, Abdulqadir al-Dakhil, mengumumkan bahwa upacara yang lebih besar akan diadakan pada musim semi untuk merayakan pemugaran penuh menara masjid tersebut.
"Alhamdulillah, apa yang Anda saksikan hari ini adalah pemugaran menara masjid al-Hadba yang menjulang tinggi dengan kemiringannya. Insya Allah, musim semi mendatang perdana menteri akan hadir di lokasi ini dengan kehadiran UNESCO dan sejumlah besar pejabat Arab, Uni Eropa, dan negara-negara Arab. Adzan akan dikumandangkan dari menara masjid al-Hadba, dan salat akan diadakan di masjid al-Nuri. Pesannya adalah bahwa Nineveh telah bangkit kembali," katanya kepada Rudaw.
Bangkitnya Daesh di Irak dimulai pada tahun 2014 ketika kelompok teroris tersebut menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak. Kemudian, kelompok itu menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan negara tetangga Suriah. Pada puncaknya, kelompok itu menguasai sekitar sepertiga wilayah Suriah dan 40 persen wilayah Irak, memberlakukan serangkaian hukum yang kejam terhadap rakyatnya.
Upaya internasional di Irak dan Suriah untuk melawan kelompok tersebut berhasil dan mantan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan berakhirnya operasi militer melawan Daesh di negara Arab tersebut pada tanggal 9 Desember 2017.
Al-Abadi secara resmi mengumumkan kemenangan atas Daesh di Mosul, ibu kota de facto kekhalifahan yang dideklarasikan sendiri oleh kelompok ekstremis tersebut pada tanggal 10 Juli tahun itu.
Tahun-tahun berikutnya telah menyaksikan berbagai upaya ekstensif untuk membangun kembali dan memulihkan kota yang dilanda perang tersebut, dengan UNESCO memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali warisan budaya Mosul. (iqna)
(ACF)