Oase.id - Sebuah survei terbaru yang dirilis kelompok HAM Prancis, Defenseur des droits (Defender of Rights), pada Kamis menunjukkan peningkatan kasus diskriminasi berbasis agama di negara tersebut, terutama terhadap kelompok Muslim.

Survei bertajuk Access to Rights 2024 itu mencatat 7% dari lebih dari 5.000 responden mengaku mengalami diskriminasi karena agama dalam lima tahun terakhir. Angka ini meningkat dari 5% pada survei serupa tahun 2016.

Defenseur des droits juga melaporkan lonjakan 53% panggilan ke layanan hotline anti-diskriminasi 3928 selama pemilihan legislatif 2024, khususnya antara Mei dan Juni.

Selain itu, 31% responden menyatakan pernah menyaksikan tindakan diskriminasi berdasarkan agama sepanjang 2024, naik dari 21% pada 2016.

“Peningkatan diskriminasi berdasarkan agama terjadi pada seluruh kelompok agama. Namun, laporan paling banyak berasal dari mereka yang beragama Islam atau dianggap sebagai Muslim,” demikian isi laporan tersebut.

Survei menunjukkan 34% responden Muslim melaporkan pernah mengalami diskriminasi agama, meningkat dari 27% pada 2016. Sementara itu, 19% responden dari agama lain dan 4% responden Kristen mengaku mengalami hal serupa pada 2024.

“Kelompok Muslim, atau mereka yang dipersepsikan sebagai Muslim, merupakan kelompok yang paling terdampak. Tidak hanya lebih banyak yang mengaku mengalami diskriminasi, tetapi juga lebih sering mengalaminya berulang,” tulis laporan tersebut.

(ACF)