Hindari Bersalaman, Ini Cara 5 Negara Mengganti Jabat Tangan Selama Siaga Korona
Oase.id- Berjabat tangan merupakan bagian dari cara manusia mengekspresikan penghormatan dan sopan santun antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, demi memperlambat laju persebaran virus Covid-19 sebagai biang wabah korona, organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan untuk tidak melakukan apapun yang bisa menimbulkan sentuhan fisik, terutama telapak tangan.
Nah, demi mempertahankan sikap sosial yang baik, namun tetap mendukung upaya pemberantasan korona, berikut adalah pengganti bersalaman yang sudah diterapkan di beberapa negara;
Tiongkok
Dilansir dari BangkokPost, Pemerintah Tiongkok memberitahukan kepada seluruh rakyatnya untuk mulai tidak berjabat tangan. Akan tetapi, mereka memberi alternatif berupa gerakan menyatukan kedua tangan sebagai tanda penghormatan.
Gerakannya sama dengan gong shou tradisional, yakni dengan mengepalkan tangan kanan di telapak kiri, lalu sedikit diayunkan sebagai bentuk sapaan.
Prancis
Pemerintah Prancis juga telah mengimbau seluruh rakyatnya untuk mengatakan tidak kepada orang yang mengajak berjabat tangan. Begitupun, dengan pelukan.
Sebagai gantinya, mereka disarankan untuk saling menyapa melalui tatapan mata secara langsung, atau boleh pula dengan isyarat berupa lambaian tangan dan sejenisnya.
Brazil
Kementerian Kesehatan Brazil merekomendasikan agar warga negara tidak berbagi sedotan logam.
Sebelumnya, masyarakat Brazil memang memiliki tradisi Chimarrao, yakni meminum kopi dengan sedotan yang sama demi menunjukkan suasana persahabatan yang kental dan hangat.
Baca: 5 Sikap Nabi Menghadapi Wabah dan Penderita Penyakit Menular
Uni Emirat Arab
Berbeda lagi dengan Uni Emirat Arab. Pemerintah setempat mengimbau publik untuk tidak melakukan sapaan tradisional, yakni dengan menempelkan hidung. Mereka juga menyarankan untuk mengganti kebiasaan itu dengan lambaian tangan.
Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia? Di Jawa Barat, Gubernur M Ridwan Kamil menyarankan masyarakat untuk melakukan salam khas Sunda yang biasa dilakukan dengan cara menangkupkan kedua telapak tangan, dekatkan ke dada, kemudian sedikit mengangguk. Tradisi bersalaman ini memang dilakukan dengan tanpa terjadi sentuhan kulit sama sekali dengan lawan bicara.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) juga melakukan hal serupa. JK bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani menerapkan pengganti salaman tanpa kontak fisik ketika menghadap Wapres ke-13 RI KH Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta pada Rabu, pekan lalu.
(SBH)