7 Langkah Tobat Nasuha dalam Islam
Oase.id - Sejatinya manusia adalah makhluk yang diberi akal dan pikiran. Hingga mungkin sekali manusia tak luput dari kesalahan. Tapi Allah swt tidak diam begitu saja dengan semua doa yang diperbuat oleh umatnya.
Banyak kesempatan yang diberikan agar mereka segera bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Orang yang sangat beruntung adalah mereka yang bertobat. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa` ayat 110 yang berbunyi:
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sebagai hamba Allah, manusia memiliki dua pilihan dalam hidupnya. Yaitu, melepaskan dosa yang telah dilakukan atau tetap melakukan dosa tersebut selama hidupnya.
Meskipun manusia melakukan banyak dosa, Allah akan tetap mengampuni dosa bagi manusia yang bertobat dengan tobatan nasuha. Karena Allah merupakan Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tobat adalah insyaf atau sadar dan timbul kemauan dalam diri manusia untuk meninggalkan dosa yang telah mereka perbuat. Sedangkan tobat nasuha merupakan tobat yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dengan tekad yang penuh, niat, dan menyempurnakannya dengan usaha memperbaiki diri.
Berikut, Oase,id menuliskan 7 langkah tobat nasuha:
1. Evaluasi Diri
Pertama-tama yang biasa dilakukan bagi mereka yang ingin melakukan tobat nasuha adalah evaluasi diri. Merenungi tentang dosa-dosa yang telah dilakukan. Tanpa merenung, maka tidak akan menemukan apa kesalahan dan dosa yang telah mereka perbuat. Oleh sebab itu, perlu sekali melakukan evaluasi diri secara mendalam.
2. Akui Kesalahan
Dengan cara mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, dan meminta ampun kepada Allah adalah langkah dalam melakukan tobat nasuha. Kesalahan kepada siapa pun perlu disadari, sehingga bisa memohon ampun serta berkomitmen tidak akan mengulangi kesalahannya.
3. Perbaiki Kesalahan
Setelah mengakui dan menyadari semua kesalahan yang telah diperbuat, maka perbaikilah semua kekeliruan tersebut. Ini adalah salah satu bukti bahwa mereka bersungguh-sungguh melakukan tobat. Dalam langkah ini, Allah menilai bukan hanya dari niat, tetapi tentunya juga amalan baik yang konsisten.
4. Mohon Ampun Kepada Allah
Selanjutnya memohon ampunan kepada Allah dengan melakukan salat tobat dan berdoa dengan berserah diri pada-Nya atas segala dosa yang telah diperbuat, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja.
Karena hanya Allah yang dapat menilainya, maka minta ampunlah setiap saat. Allah Maha Pengampun dan Penyayang, maka memohon ampunlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
5. Bertobat dengan Kondisi Beriman
Orang yang beriman akan senantiasa menjaga dirinya dengan bertobat. Kemudian tidak akan mengulang dosa yang telah dilakukannya. Allah berjanji akan mengampuni dosa manusia jika mereka mau memohon ampun kepada-Nya.
Allah juga akan menghapus dosa-dosa manusia dengan syarat yang bertobat merupakan orang yang dalam keadaan beriman. Sementara orang yang tidak dalam kondisi beriman, belum tentu akan diterima pertobatannya.
6. Bertobat atas Khilaf
Cara bertobat selanjutnya adalah dengan tidak mengulangi lagi kesalahan dosa yang dilakukan. Bahkan mereka akan menjauhi perbuatan yang keliru dan membawakan dampak yang buruk.
Tobat nasuha adalah tobat yang bersungguh-sungguh dan melakukan kesalahan bukan karena disengaja melainkan karena khilaf atau ketidaktahuan. Karena orang beriman tidak akan melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah secara sengaja. Tobatnya akan diterima oleh Allah asalkan tidak akan dilakukan lagi perbuatan dosa itu.
7. Bertobat Sebelum Ajal
Sebelum ajal menjemput, alangkah baiknya sebagai muslim bertobat setiap waktu dengan menyadari kesalahan yang diperbuat. Manusia tidak tahu kapan ajal datang. Sedangkan kematian dalam kondisi belum bertobat adalah salah satu penyebab hati gelisah menurut Islam.
"Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’ Dan tidak pula diterima tobat orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kafir. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An Nisa: 18).
(ACF)