Warisan Ara Güler: Pameran Foto Ikonik Dibuka di Museum Seni Islam Qatar

N Zaid - Turki 25/07/2024
Foto Ara Guler di Beyoglu 1955
Foto Ara Guler di Beyoglu 1955

Oase.id - Pameran “In the Footsteps of Ara Güler: Exploring the Photographer's Legacy,” yang memberikan perspektif luas mengenai karya fotografer dan jurnalis foto terkenal dunia Ara Güler, akan menyambut pengunjung pada 9 Agustus melalui kolaborasi Museum Qatar (QM) dan Museum Ara Güler.

Dibuka di Museum Seni Islam (MIA) dan berlanjut hingga 9 November, pameran ini tidak hanya menyoroti keahlian Güler di balik lensa namun juga komitmen mendalamnya untuk mencerminkan warisan budaya Türkiye. Dengan tampilan yang menampilkan foto-foto klasik Güler di Istanbul, foto-foto arkeologi, dan potret tokoh-tokoh penting di seluruh dunia, pengunjung akan merasakan pengaruhnya yang besar terhadap seni fotografi dan upayanya untuk melestarikan memori budaya bersama.

Lahir di Istanbul pada tahun 1928, Güler adalah salah satu nama paling penting dalam jurnalisme foto dan fotografi, baik secara nasional maupun internasional. Fotografer ulung, yang meninggal dunia pada tahun 2018, menyaksikan hampir seluruh sejarah Republik Türkiye. Dengan karir selama 70 tahun, karya Güler berfungsi sebagai rekaman visual Türkiye dan sekitarnya.

Pameran “In the Footsteps of Ara Güler: Exploring the Photographer’s Legacy” menawarkan pilihan karya seniman yang komprehensif, dengan foto-foto yang diambil dengan sudut pandang peneliti yang mengabadikan monumen bersejarah dan kehidupan sehari-hari Istanbul. Pameran ini mencakup 155 foto, serta korespondensi, kamera dan peralatan, serta pilihan barang sementara dari koleksi Pusat Penelitian dan Arsip Ara Güler.

Pameran, yang terdiri dari empat bagian berbeda, dimulai dengan visual Istanbul, yang sangat dekat dengan Güler, membawa pengunjung pada perjalanan budaya dan sejarah melalui situs warisan arkeologi yang kaya di Türkiye dan potret tokoh-tokoh terkenal abad ke-20. Pameran diakhiri dengan pemutaran film eksperimental Ara Güler, "Hero’s End."

Di bagian pendahuluan bertajuk "Permadani Abadi", di samping foto-foto yang menampilkan foto-foto terkenal Güler yang diambil sepanjang rute yang sering ia lalui di Istanbul, terdapat juga lukisan cetak teknik awal dari Koleksi Umum Museum Qatar. Güler menampilkan potret sebuah kota yang terus bergerak, dengan suara dan aroma yang keluar dari bingkai dengan latar belakang monumen bersejarah dan kemegahan arsitektur kota.

Menjembatani abad dan perspektif, bagian ini menyatukan foto-foto intim Güler di Istanbul dengan Koleksi Umum Museum Qatar. Pameran ini juga menampilkan stereoskop dan cetakan albumen abad ke-19 karya fotografer pionir seperti Gülmez Brothers, yang mengubah pesona dan visual awal Istanbul menjadi buku kenang-kenangan dan kartu pos di studio foto Istanbul.

Lanskap romantis Istanbul disajikan bersama foto-foto intim Güler, menekankan kekuatan fotografi untuk menjadi jembatan budaya melintasi penggambaran kota yang terus berkembang. Bagian ini mengajak pemirsa menjelajahi Istanbul, persimpangan abadi antara Timur dan Barat, melalui waktu dan lensa berbeda.

Bagian kedua bertajuk "Gema dari Masa Lalu" menekankan minat Ara Güler pada sejarah dan dokumentasi. Keingintahuan Güler terhadap arkeologi menghasilkan laporan foto yang signifikan. Di antaranya adalah penemuan kembali kota kuno Aphrodisias, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, pada akhir tahun 1950-an dan laporan foto Gunung Nemrut. 

Selain dua laporan foto ini, yang dianggap sebagai salah satu karya Ara Güler yang paling penting, foto-foto situs dan bangunan bersejarah di Türkiye, mulai dari temuan Neolitik hingga artefak Ottoman, juga dipamerkan. Narasi visual dan gambaran puitis pada bagian ini menyoroti peran seni fotografi dalam meningkatkan kesadaran tentang melestarikan warisan masa lalu.(dailysabah)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus