Azab Meninggalkan Salat Jumat
Oase.id – Salat Jumat merupakan kewajiban bagi setiap laki-laki muslim yang sudah baligh. Hal ini telah tertulis dalam Al-Quran dan Hadis. Bagi yang meninggalkannya, Allah telah menyiapkan ganjarannya. Apa itu?
Perintah untuk menjalankan salat Jumat tertulis dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9. Allah Swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ الله وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu mengingat Allah. Tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Surat Al-Jumu‘ah : 9)
Sementara itu, Rasulullah ﷺ pun bersabda:
رَوَاحُ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
“Berangkat (salat) Jumat adalah kewajiban bagi setiap orang yang aqil baligh.” (HR An-Nasa’i)
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga melarang umatnya untuk meninggalkan salat Jumat. Hal ini dijelaskan kitab Al-Umm yang ditulis oleh Imam Syafi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang meninggalkan salat Jumat tanpa ada unsur darurat, maka akan ditulis baginya sebagai orang yang munafik, tanpa dapat dihapus dan tanpa dapat diganti."
Mengingat larangan Rasulullah ﷺ tentang meninggalkan salat Jumat, Oase.id merangkum beberapa hadis tentang azab meninggalkan salat Jumat. Seperti salat fardhu lainnya, meninggalkan salat Jumat termasuk dalam dosa besar dan Allah akan menutup hati siapapun yang berani lalai. Diriwayatkan Abul Ja’d Adh Dhamri radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
“Barangsiapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan kunci hatinya” (HR. Abu Daud no.1052). Al Munawi RA menjelaskan makna hadis tersebut,
أي : ختم عليه وغشاه ومنعه ألطافه ، وجعل فيه الجهل والجفاء والقسوة ، أو صير قلبه قلب منافق
Allah Swt akan mengunci hatinya, menutupnya dan menghalanginya dari kasih sayang Allah, dan akan jadikan kejahilan, kekasaran dan kekerasan hati padanya maka akan jadikan hatinya seperti hati orang munafik. (Faidhul Qadir, 6/133).
Hadis lain juga menjelaskan bahwa meninggalkan salat Jumat seperti orang munafik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ المُنَافِقِينَ
“Barang siapa meninggalkan tiga salat Jumat tanpa udzur maka catatlah ia sebagai orang munafik.”
Diriwayatkan Ibnu Umar dan juga Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Hendaknya orang yang suka meninggalkan Jumatan itu menghentikan kebiasaan buruknya, atau Allah akan mengunci mati hatinya, kemudian dia menjadi orang ghafilin (orang lalai)." (HR. Muslim 865)
(ACF)