Oase.id - Anggota Dewan Hijau Mothin Ali dan Muslim lokal lainnya di Leeds memainkan peran penting dalam mencegah meningkatnya kerusuhan di distrik Harehills di Leeds Inggris, Jumat (19/7). Namun hal ini tetap tidak menghentikan kelompok sayap kanan untuk menyebarkan informasi yang salah secara online.

Kerusuhan bermula ketika polisi dilaporkan menanggapi gangguan terkait anak-anak dari keluarga Roma yang dirawat.

Sebuah mobil polisi terbalik dan sebuah bus tingkat dibakar ketika kekacauan menyebar sepanjang malam. Api unggun menyala di seberang jalan tempat ratusan orang berkumpul, dan polisi tampaknya tidak berada di lokasi.

Ali, yang baru saja terpilih sebagai anggota dewan Partai Hijau, terlihat aktif melakukan intervensi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, termasuk menangani sampah yang dibuang ke arah api dan menghadapi perusuh untuk melindungi rumah-rumah di dekatnya.

Dia dan warga setempat lainnya membantu memadamkan api dan membersihkan area tersebut.

Sebelumnya, Salma Arif, 42 tahun, dan sesama anggota dewan telah berupaya menjadi penengah antara polisi, pekerja agensi, dan keluarga setempat yang bersangkutan.

Terlepas dari upaya menjaga perdamaian ini, para ekstremis sayap kanan terkemuka menjadi tren di dunia maya, menyalahkan umat Islam atas kerusuhan tersebut.

Tuduhan palsu dari sayap kanan
Islamofobia sayap kanan Tommy Robinson dan Paul Golding dari Britain First secara keliru menuduh Ali melakukan kerusuhan.

“Izinkan saya memperkenalkan kepada anggota dewan yang baru terpilih untuk wilayah kerusuhan malam ini di Leeds,” kata pemimpin ekstremis sayap kanan Tommy Robinson. “Banyak laporan bahwa dia bahkan berada di jalan bersama mereka.”

Bahkan pemimpin partai Reformasi Inggris, Nigel Farage, yang tidak hadir di daerah pemilihannya di Clacton dan putus asa mencari perhatian Donald Trump di AS, menyalahkan “politik di anak benua tersebut.”

Farage dituduh memberikan informasi yang salah oleh anggota parlemen Alex Sobel untuk Leeds Central dan Headingley.

Polisi West Yorkshire juga mengecam “informasi yang salah di media sosial,” sementara pengguna media sosial menyoroti kemunafikan tokoh sayap kanan.

Ali “yang terbaik di antara kita”
Setelah pemilu bulan Mei, Ali menghadapi reaksi keras dari media dan melaporkan ancaman pembunuhan atas pidato kemenangannya yang pro-Palestina.

Namun kali ini, dia juga mendapat pujian. Wakil pemimpin Partai Hijau menggambarkan dia mewakili “yang terbaik dari kita.”

Muslim Greens, kelompok afiliasi resmi Partai Hijau, juga merayakan keberaniannya.

“Pers yang sama yang memfitnah Muslim Green Cllr @MothinAli kini merayakan keberaniannya dalam menghentikan perusuh. Kami sudah tahu dia adalah pahlawan sejak hari pertama! Terima kasih, Mohin!”(islamchanneltv)

(ACF)