Doa saat Gunung Meletus dan Bencana Alam Lainnya

Oase.id- Pada Sabtu, 11 April 2020, waktu dini hari, warga di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) digegerkan dengan beberapa kali suara dentuman dan gemuruh.
Mulanya, suara itu diduga muncul dari dampak erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi, asal suara dentuman tersebut masih misterius.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten," kata Kepala Pusat Gempabumi dan tsunami BMKG Rahmat Triyono, sebagaimana dilansir dari Medcom.id pada Sabtu, 11 April 2020.
Dari mana pun sumber suara dentuman itu berasal, warga khawatir jika gemuruh tersebut merupakan bagian dari proses bencana alam seperti gempa maupun erupsi gunung yang bisa menimbulkan bahaya.
Baca: Parno dengan Wabah Korona? Baca Doa Ini agar Hati Kembali Tenang
Agar kekhawatiran itu berkurang dan terlepas dari kemungkinan-kemungkinan yang buruk, Islam mengajarkan umatnya agar rajin memanjatkan doa keselamatan.
Salah satu doa yang bisa dibaca agar dijauhkan dari mara bahaya dan musibah di antaranya sebagai berikut;
بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillahi alladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fi al-ardhi wa la fi as-samaa’i wahuw as-sami’ul alim.
"Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui."
Baca: Terpaksa Keluar Rumah di Tengah Ancaman Korona? Baca Doa Ini agar Diberi Keselamatan
Selain itu, ada pula doa yang patut dibaca dalam konteks ketika terjadi erupsi gunung dan bencana alam lainnya. Doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw itu berbunyi;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
Allahumma inni a’udzubika min al-hadmi wa audzubika min at-taraddi wa audzubika min al-gharaqi, wa al-haraqi, wa al-harami wa audzubika an yatahabbatani syaitan indal maut. Wa audzubika an amuuta fi sabilika mudbiran wa audzubika an amuta ladighan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari bahaya saat terjatuh. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam, terbakar, dan pikun. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari bahaya setan saat aku meninggal. Dan aku berlindung kepada Engkau dari meninggal di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri dari Jalan-Mu. Serta aku berlindung kepada-Mu dari meninggal dalam keadaan tersengat." (HR. Abu Daud)
Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.
(SBH)