Cerita Si Botak, Si Buta, dan Si Lepra saat Diuji dengan Kenikmatan

Fera Rahmatun Nazilah - Hadis Hari Ini 30/01/2020
Gambar oleh Kasun Chamara dari Pixabay
Gambar oleh Kasun Chamara dari Pixabay

Oase.id- Sekali waktu, Rasulullah Muhammad Saw bercerita tentang tiga laki-laki dari Bani Israil. Seseorang di antara mereka adalah penderita penyakit lepra, yang kedua berkepala botak, dan yang terakhir si buta. 

Ketiganya memiliki kekurangan fisik yang membuat hidup mereka merasa cukup menderita.

Yang penting diketahui, Allah Swt tidak hanya menguji hamba-Nya dengan kekurangan. Bisa juga anugerah yang didapat manusia bagian dari tes keimanan.

Nabi Muhammad mengisahkan, kepada ketiga hamba kurang beruntung itu, Allah mengutus sesosok malaikat. Dengan wujud manusia, pertama-tama malaikat mendatangi si penderita lepra lalu bertanya, "Apa yang paling kamu sukai?"

"Aku ingin warna kulit yang bagus dan juga mulus. Sebab, selama ini orang-orang menjauhiku karena merasa jijik,” ucap penderita lepra.

Mendengar jawaban itu, malaikat pun mengusap kulit si penderita lepra hingga penyakit itu hilang darinya. Warnanya seketika berubah menjadi mulus dan indah. Betapa terkejutnya si lepra, ia pun langsung melompat kegirangan.

Malaikat kembali bertanya, "Lalu, harta apa yang paling kamu sukai?"

"Unta," jawabnya bersemangat. 

Malaikat kembali mengabulkan keinginan si lepra, ia memberinya unta hamil yang gemuk.

"Semoga Allah memberikanmu keberkahan pada unta itu," ucap malaikat sebelum beranjak pergi.

Malaikat melanjutkan tugasnya. Kali ini ia mendatangi laki-laki berkepala botak. Sebagaimana yang dilakukannya pada si penderita lepra, malaikat juga bertanya pada si botak.

"Hal apa yang paling kamu sukai?" tanya malaikat

"Rambut yang bagus," jawab si botak. "Sebab orang-orang menjauhiku karena keadaan itu," ia melanjutkan.

Malaikat pun mengusap kepala si botak. Bagaikan sulap, kepala itu tiba-tiba ditumbuhi rambut yang begitu indah. Sudah barang tentu, pria itu terkejut. Betapa bahagianya kini dia memiliki rambut indah di kepalanya.

"Harta apa yang paling kamu sukai?" Malaikat bertanya lagi.

"Sapi," jawab laki-laki yang kini berambut indah itu.

Sesuai permintaannya, malaikat memberinya sapi yang bunting. Sebelum beranjak, malaikat mendoakannya “Semoga pada sapi itu ada keberkahan buatmu.”

Usai bertemu si lepra dan si botak, malaikat menjumpai si buta. Sebagaimana sebelum-sebelumnya, ia bertanya “Apa yang paling kamu sukai?”

“Andaikan Allah Swt mengembalikan penglihatanku, sehingga dengan penglihatan itu aku dapat melihat manusia,” jawab si buta.

Malaikat lalu mengusap mata si buta dan Allah Swt segera mengembalikan penglihatannya seperti semula.

Dalam sekejap, si buta mampu melihat manusia dan seluruh keindahan dunia. Ia pun merasa bahagia tak terkira.

“Harta apa yang paling kamu sukai?” Malaikat kembali bertanya.

“Kambing,” jawab si pria yang saat itu sudah bisa melihat.

Malaikat juga memberinya kambing yang bunting.

Waktu berlalu, hewan-hewan yang dimiliki ketiga orang itu berkembang biak. Makin hari kian banyak. Hingga masing-masing dari mereka memilki lembah untuk menggembala.

Setelah memberikan nikmat pada tiga laki-laki Bani Israil itu, Allah Swt kembali mengutus malaikat dalam wujud manusia.

Pertama, malaikat mendatangi si mantan penderita lepra dengan wujud sebagai manusia pengidap gatal dan berkulit rusak. 

Malaikat bertanya, “Saya orang miskin, bekalku sudah habis dalam perjalanan. Sungguh, tidaklah aku bisa hidup hingga hari ini kecuali karena Allah. Maka, aku memohon kepadamu, demi orang yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus, juga harta berupa unta, maukah kamu memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?”

“Sesungguhnya aku punya hak-hak yang harus aku tunaikan,” pungkir si laki-laki yang dulu pernah mengidap penyakit serupa.

“Tunggu! tunggu! Sepertinya aku mengenalmu. Bukankah dulu kamu berpenyakit lepra? Bukankah dulu orang-orang menjauhimu, kamu dalam keadaan fakir, lalu Allah memberimu harta?" Kata malaikat yang sedang bersandiwara itu.

“Oh tentu tidak, aku memiliki semua ini dari harta warisan turun menurun,” ucap si lelaki, mengelak.

“Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Swt mengembalikanmu pada keadaanmu yang semula,” tutur malaikat sebelum beranjak pergi.

Kemudian malaikat mendatangi orang kedua dengan wujud laki-laki berkepala botak. Ia menanyakan pertanyaan yang sama seperti pada mantan penderita lepra. Namun sebagaimana orang sebelumnya, laki-laki yang dulu botak ini juga mengelak dan enggan menolong sang malaikat.

“Seandainya kamu berbohong, semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti sedia kala,” ujar malaikat sebelum meninggalkannya.

Kemudian malaikat mendatangi si mantan pria buta dengan wujud manusia tanpa kemampuan melihat dan memandang. 

Ia berkata, “Sungguh, aku ini orang miskin, bekalku sudah habis dalam perjalanan. Tidaklah aku bisa hidup hingga hari ini kecuali karena Allah. Maka aku memohon kepadamu, demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, juga memberimu harta berupa kambing, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?"

Berbeda dengan dua lelaki sebelumnya, pria yang itu tampak iba melihat keadaan orang yang mendatanginya. Sebab, ia pun pernah merasakan penderitaan luar biasa akibat mengidap penyakit yang sama.

 

“Dahulu aku adalah orang buta, lalu Allah Swt mengembalikan penglihatanku. Dulu aku juga seorang fakir, lalu Allah memberikanku kecukupan. Oleh karena itu, ambillah hartaku sesukamu. Demi Allah, aku tidak akan menghalangimu mengambil apapun selama kamu mengambilnya karena Allah,” ucap si laki-laki yang dulu buta itu.

Mendengar jawaban pria ketiga itu, malaikat pun berkata “Peganglah hartamu, sesungguhnya kalian sedang diuji, dan Allah Swt telah ridha kepadamu dan murka pada kedua temanmu.”

 

 

Sumber: Disarikan dari hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Sahih Bukhari dan keterangan dalam Dalilul Falihin li Tuhuruqi Riyadlish Shalihin karya Muhammad bin Alan Ash-Shadiqy As-Syafi'i


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan