Prudential Indonesia Kembangkan Produk Asuransi Syariah

Medcom.id - Investasi Syariah 04/03/2020
Photo by suminliu
Photo by suminliu

Oase.id- PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) memperluas produk asuransi jiwa berbasis syariah. Asuransi jiwa syariah PRUCinta (PRUCinta) diharapkan bisa memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat Indonesia.

Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia telah mengembangkan berbagai macam solusi perlindungan. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007.

"Oleh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua (sharia for all) dengan menghadirkan PRUCinta," kata dia sebagaimana dilansir dari Medcom.id pada Rabu, 4 Maret 2020.

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di 2019 menunjukkan tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara Asia lainnya seperti Korea Selatan 8,4 persen, Jepang 6,2 persen, dan Tiongkok 2,8 persen.

Selain itu, pemahaman pengelolaan keuangan, khususnya produk asuransi syariah masih minim. Terbukti indeks literasi asuransi syariah hanya 2,51 persen dan inklusi asuransi syariah hanya 1,92 persen. Selain itu, berdasarkan data AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu, namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki polis syariah.

 

"Di tengah berbagai ketidakpastian dan masih rendahnya indeks literasi dan inklusi asuransi syariah, Prudential Indonesia mengembangkan PRUCinta sebagai solusi yang simpel, mudah dipahami, terjangkau, dan sangat relevan untuk melengkapi kebutuhan keluarga akan asuransi tradisional berbasis syariah dengan berbagai manfaat yang menarik," ungkap dia.
 
Lebih lanjut menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mayoritas masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan keuangan fokus semata-mata untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, hanya 1,5 persen yang mempersiapkan dana darurat. Tentunya hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan keluarga jika terjadi sesuatu yang mendesak, seperti musibah kehilangan sumber pendapatan utama.
 
Head of Product Development Prudential Indonesia Himawan Purnama memaparkan berbagai pakar finansial menyarankan bahwa tiap keluarga perlu menyiapkan dana darurat untuk kondisi mendesak dan tak terduga, seperti meninggalnya sumber penghasilan utama. Dana ini harus dengan mudah dicairkan dan mencakup minimal total pendapatan rumah tangga selama satu tahun.
 
Dirinya menambahkan, PRUCinta memberikan manfaat santunan meninggal dunia dari dana tabarru yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun. PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari dana nilai tunai yang dimaksimalkan setara 100 persen kontribusi yang telah dibayarkan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.
 
"Selain itu, untuk memberikan ketenangan pikiran, PRUCinta juga memberikan manfaat tiga kali santunan asuransi meninggal akibat kecelakaan serta empat kali santunan asuransi meninggal, dari dana tabarru dan sesuai ketentuan polis, jika insiden tersebut terjadi dalam periode enam minggu sejak tanggal 1 Ramadan yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkasnya.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan