Oase.id- Ramadan kerap disebut juga Syahrul Qur'an, bulannya Al-Qur'an. Penamaan ini muncul lantaran di bulan suci ini Al-Quran diturunkan, dan pada bulan diwajibkannya berpuasa tersebut, bertadarus Al-Qur'an menjadi amalan yang sangat dianjurkan.

Dai muda sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Qur'an Tegalgubug Cirebon, Jawa Barat, Ustaz Rifqiel Asyiq menjelaskan, hubungan Ramadan dan kitab suci umat Islam itu bahkan sangat lekat dan tak bisa dipisahkan.

"Rasulullah Muhammad Saw sendiri sebagai nabi penerima wahyu mengkhususkan waktu Ramadan untuk intens dengan Al-Qur'an, bahkan malaikat Jibril As hadir untuk menyimak bacaan Rasulullah," jelas Rifqiel, Jumat, 8 Mei 2020.

 

 

Kebiasaan tadarus Al-Qur'an selama Ramadan pun langgeng diteruskan oleh para sahabat nabi, tabiin, imam-imam terkenal, hingga para ulama terdahulu.

Baca: Yuk! Gabung di Program SIAM, Curahkan Cerita dan Pengalamanmu Selama Ramadan

 

"Uniknya, Imam Malik yang di bulan lain intens membaca hadis pun beralih dengan mengkhususkan bertadarus Al-Qur'an selama Ramadan," kata dia.

Yang menjadi PR adalah, tidak semua tradisi dan amalan baik itu bisa dengan gampang dijalankan orang-orang sekarang, sekalipun di bulan Ramadan. Butuh konsistensi dan keistikamahan yang tidak sederhana. 

"Istikamah adalah amalan para muqarrabin, auliya dan ulama. Ini sulit memang, namun menyadari akan pentingnya keberkahan dan syafaat Al-Qur'an, kita akan termotivasi untuk lebih intens bertadarus Al-Qur'an," kata Rifqiel.

Nah, seperti apa tips dan trik merawat semangat untuk bisa istikamah bertadarus Al-Qur'an? Ikuti obrolannya di program SIAM (Sambut Iftar ala Medcom.id) dengan tema "Menjadikan Al-Qur'an Sebagai Pedoman Sekaligus Kawan" bersama Ustaz Rifqiel Asyiq, pukul 15.00 Wib di akun YouTube Medcom.id

(SBH)