Oase.id - Puasa sangat identik dengan aneka macam makanan. Terutama bagi kalangan perempuan. Lebih tepatnya ibu-ibu mesti memiliki hasrat untuk memasak beragam makanan. Namun, hasrat ini terkadang sangat sulit dikendalikan agar makanan yang dikonsumsi layak untuk tubuh.

Segala macam makanan disuguhkan. Dari yang manis-manis hingga minuman yang serba dingin. Serta tidak lupa aneka gorengan yang hampir menjadi favorit banyak orang.

Sekali atau dua kali saja tidak apa-apa. Tetapi, jika itu terus menerus akan membawa dampak tidak baik untuk tubuh. Di masyarakat penyakit yang sering terjangkit saat bulan puasa adalah pilek, batuk bahkan demam sekalipun.

Hal ini bukan berarti ada larangan untuk mengonsumsi makanan tersebut. Melainkan, butuh keseimbangkan nutrisi yang masuk ke tubuh. Jangan hanya karena "berbukalah dengan yang manis-manis" lantas tidak memperhatikan tubuh kita sedang membutuhkan nutrisi apa.

Saat berpuasa, terdapat makanan dan minuman yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana hadis dari Anas bin Malik RA:

“Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).

Membaca hadis di atas, tergambar kesederhanaan dalam melakukan buka puasa. Bahkan terbenak dalam ingatan akan makanan 4 sehat 5 sempurna. Yaitu, terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur, buah dan susu. Jika hanya bisa melengkapi 4 saja tidak masalah. Karena makanan yang sehat bukan berarti makanan yang mahal atau bahkan berlebihan.

Allah juga benci kepada sesuatu yang berlebih-lebihan. Seperti firman Allah dalam Q.S. Al-A'raf ayat 31 yang berbunyi :

 

يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَا شْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

 

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" (QS. Al-A'raf: 31).

 

(MBM)