Kisah Umar dan 60 Tawanan Perang Badar

Oase.id - Saat perang Badar, Umat Islam keluar sebagai pemenang. Dikisahkan bahwa saat itu pasukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendapatkan 60 tawanan perang. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menanyakan kepada para sahabatnya, apa yang sebaiknya dilakukan terhadap para tawanan itu.
Sejumlah sahabat memberikan pendapatnya. "Ya Rasulullah mereka keluarga kita, maafkan saja, supaya orang tahu Islam itu ada toleransi," kisah Ustadz Khalid Basallamah dalam salah satu kajiannya yang ditayangkan di Youtube.
Sahabat Abu Bakar juga memberikan pendapat yang serupa."Sampai Abu Bakar, Abu Bakar bilang ya Rasulullah lepaskan, mereka saudara kita, kerabat kita. Kalau pun ada hukuman buat mereka, suruh bayar tebus saja, bayar tawanan ini dengan uang. Supaya mereka tahu tidak boleh ulangi lagi memerangi muslimin."
"Rata-rata pendapat sahabat berputar di sini (melepaskan tawanan)," kata Ustaz Khalid.
Namun, ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menanyai pendapat Umar, jawaban yang berbeda pun keluar.
"Ya Rasulullah,60 orang ini cari yang memiliki jalur kerabat terdekat denganku saya tebas lehernya. Yang paling dekat dengan Abu Bakar datangkan, suruh Abu Bakar tebas lehernya. Bunuh semuanya," demikian pendapat Umar.
Menurut Ustaz Khalid, saat itu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berat mendengar pendapat Umar. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun menanyakan kenapa Umar berpendirian seperti itu.
"Kenapa hai Umar, kenapa harus dibunuh semuanya tawanan?," tanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Umar.
Umar pun menjawab, "Ya Rasulullah, mereka ini bukan orang kafir biasa. Mereka keluar dari Makkah bawa pedang bawa perisai memang mau memerangi kita. Kebetulan kita menang, kalau kita yang kallah kita sudah habis dibunuh sama mereka. Ini orang harb (kafir harbi) namanya. Orang yang keluar memang ingin memerangi Islam harus dihukum. Jadi orang kafir lain kapok," begitu kira-kira pendapat Umar.
Menurut Ustaz Khalid, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam cenderung dengan pendapatnya Abu Bakar. "Ya sudah lah kita maafin aja? suruh tebus," demikian pendapat Rasulullah.
Pada subuh keesokan harinya, Umar pergi untuk salat subuh, menemui Rasulullullah menangis bersama Abu Bakar. Umar pun meminta diceritakan apa alasan Beliau berdua menangis. Ia ingin ikut menangis bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena, tidak mungkin keduanya nangis kecuali terjadi hal yang luar biasa.
Kata Nabi shallallahu alaihi wa sallam," Hai Umar telah turun ayat Al-Quran yang mendukung pendapatmu," kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Ayat itu adalah Surah al-Anfal ayat 67. Artinya, "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Mestinya, 60 orang itu memang dibunuh semua karena ini peperangan pertama dalam Islam. Jika bukan karena itu sudah keputusan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kata Allah kalian pasti akan ditimpa musibah. Kata Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam, "Hai Umar bila turun adzabnya Allah, kami semua kena, kecuali kamu".
Mendengar ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam seperti itu, Umar menangis.
(ACF)