Permintaan Gandum Merah Al-Samraa Najran Meningkat Menjelang Ramadan

N Zaid - Arab Saudi 01/03/2025
Foto: SPA
Foto: SPA

Oase.id - Gandum yang diproduksi di wilayah selatan Najran, Arab Saudi, sangat diminati karena penggunaannya yang luas selama bulan Ramadan, demikian dilaporkan Saudi Press Agency baru-baru ini.

Di antara jenis yang paling populer adalah gandum merah Al-Samraa, yang dikenal secara lokal sebagai Al-Bur Al-Najrani, bahan pokok dalam berbagai hidangan populer seperti Raqsh dan Wafd.

“Peningkatan permintaan gandum Najrani selama bulan Ramadan disebabkan oleh kualitasnya yang tinggi, nilai gizinya, dan manfaatnya bagi kesehatan,” demikian dilaporkan SPA.

Varietas khusus ini kaya akan vitamin B dan E, asam folat, seng, dan serat.

Al-Samraa adalah salah satu dari 13 produk di Arab Saudi yang telah dipilih oleh Ark of Taste milik organisasi Slow Food. Slow Food adalah organisasi yang berbasis di AS yang mengatalogkan “makanan lezat dan khas yang terancam punah” atau yang perlu dikenali.

"Dengan mengidentifikasi dan mendukung makanan ini, kami tetap memproduksi dan menyajikannya di piring kami," demikian pernyataan situs web Slow Food, yang telah menambahkan lebih dari 3.500 produk dari lebih dari 150 negara ke dalam Bahtera Cita Rasa Internasionalnya.

Awal bulan ini, kantor regional Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian mengatakan para petani Najran berharap dapat memanen tanaman gandum mereka pada bulan Maret.

Penanaman dimulai pada awal Oktober, tepat sebelum musim dingin di Kerajaan tersebut. Para petani mengatakan tanaman mereka dibudidayakan tanpa bahan kimia dan kemajuan dalam mesin pertanian telah meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

Tahun lalu, Al-Samraa ditampilkan dalam Festival Gandum Najran perdana yang diselenggarakan oleh MEWA dan Bank Pembangunan Sosial untuk memamerkan warisan budaya daerah tersebut.

“Gandum yang tumbuh alami dan tidak dihibridisasi ini merupakan warisan yang kami terima dari nenek moyang kami,” kata petani Mohammed Al-Mansour, menurut SPA.

“Kami menggunakan irigasi minimal untuk melindunginya dari hama, memastikan kualitasnya tinggi,” tambah Al-Mansour.

Menurut Asosiasi Pertanian Koperasi di Barat Najran, budidaya gandum tradisional melibatkan persiapan lahan dan irigasi yang cermat.

Petani juga mengandalkan hewan untuk persiapan lahan dan panen. Budidaya gandum kini menjadi lebih mudah dengan diperkenalkannya metode penanaman modern dan penggunaan mesin canggih.(arabnews)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus